Retribusi Pasar Singkut Perlu Di Benahi
The Jambi Times - Sarolangun - Dimulainya pembangunan Pasar Tradisional Singkut, tidak saja menimbulkan pro kontra. Tapi sejumlah pedagang mengkhawatirkan besaran tarif retribusi pasar bila rampung nanti.
"Tidak menutup kemungkinan tarifnya nanti naik. Diperkirakan gitu, jika naik tentu pengharapan kami tidak mahal nian," ujar Amran satu diantara pedagang beberapa waktu lalu.
Sebab menurutnya, lapak yang dimiliki pedagang sendiri saja, mereka harus membayar retribusinya. Apalagi nanti bila menggunakan fasilitas itu.
"Kan tidak dipungkiri bisa saja tarifnya jadi mahal,
Selain tarif retribusi, biaya sewa kios pun ikut dikeluhkannya. "Bukan kita tidak respect pasar dibangun. Justru pedagang akan senang, karena fasilitas lebih baik dari sebelumnya. Cuma setelah rampung dibangun, pedagang diberi kemudahan soal biaya sewanya," katanya.
Untuk itu, harapannya bila sewa maupun tarif retribusi dinaikan, silahkan dinaikkan. Terpenting tidak menjadi beban baru dan memberatkan pedagang.
Sementara itu Kepala Dinas Tata Kota Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Sarolangun Ir M Fauzi menegaskan, permasalahan tarif retribusi selama ini kurang tertata rapi, sehingga perlu dibenahi.
"Pasar itu dibangun justru akan memudahkan pedagang. Termasuk tarif retribusi lapak, tidak akan memberatkan pedagang," katanya.
Memang disebutkan Fauzi, tarif retribusi dipungut karena berkenaan dengan pengelolaan dan kebersihan pasar. Tentu hal itu perlu dilakukan, tapi perlu diyakini pedagang, tarifnya tidak mahal seperti yang dikhawatirkan.
"Retribusi kita yang kelola, seperti biasanya pakai karcis. Nah kalau kios kios tidak domain kita," pungkasnya. (yan)