Peranan Adat Melayu Jambi Sebagai Filter Hadapi Globalisasi
The Jambi Times - Jambi - Gubernur Jambi,Hasan
Basri Agus menyatakan pentingya peranan adat Melayu Jambi sebagai filter
menghadapi globalisasi dunia. Pernyataan ini disampaikannya saat membuka
pembekalan adat Melayu Jambi bagi Kepala Desa dalam Provinsi Jambi angkatan XVI
bertempat di hotel Ratu,Senin (26/5). Acara ini dilaksanakan pada 25 s.d 28 Mei
dengan jumlah peserta 50 orang yang terdiri dari Kepala Desa Kabupaten/Kota, Remaja Melayu
Jambi, Himpunan Perempuan Melayu Jambi. Kegiatan
ini bertujuan untuk menyamakan persepsi terhadap budaya Jambi sehingga dapat
melestarikan dan memperkuat peranan adat Melayu Jambi di tingkat desa dan
kelurahan.
Disampaikan
Gubernur bahwa Adat Melayu Jambi sudah lama eksis dalam menjalani proses
pembangunan di daerah Jambi dimana kehidupan masyarakat Melayu Jambi sangat
serat dengan landasan falsafah, nilai moral, nilai pendidikan dan bahkan
menjawab permasalah kemasyarakatan, bahkan permasalahan keduniaan. “Untuk itulah,
sangat tepat apabila kita saat ini, terus menerus berupaya menggali dan
melestarikan Adat Melayu Jambi ini, sebagai filter bagi masyarakat kita dalam
menghadapi globalisasi dunia” jelas Gubernur.
Disampaikan
Gubernur bahwa dalam era globalisasi, dalam era perkembangan dunia yang
bergerak begitu cepat, nilai-nilai adat Melayu tetap relevan dan dapat
memberikan jawaban, karena sifatnya yang adaptif yang bisa menyesuaikan diri
tanpa meninggalkan prinsip-prinsip yang luhur. “Salah satu segi yang menjadi contoh
dari kehidupan adat Melayu adalah dimana kearifan lokal ini dapat menyelesaikan
berbagai masalah, mulai dari sengketa tanah, perselisihan antar warga, bahkan
kasus pembunuhan, dimana jika sudah ditangani secara adat tidak lagi dituntut
secara hukum, karena di dalam adat Melayu Jambi semua permasalahan diselesaikan
dengan mengedepankan musyawarah’ jelasnya.
Dikatakan
Gubernur bahwa dalam menghadapi tantangan keadaaan dan memecaahkan berbagai
permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat pemerintah tidak dapat berjelan
sendiri dan mengemban tugas sendiri. Oleh karena itu, kebersamaan dengan
tokoh-tokoh adat, alim ulama, pra cerdik pandai, ninik mamak dan tokoh
masyarakat lainnya merupakan kekuatan yang sangat dahsyat dalam menjalani roda
pemerintahan.
“Beberapa
waktu yang lalu, saya menghadiri acara syukuran penyelesaian konflik antara SAD
di Kabupaten Batanghari dengan salah satu perusahaan, yang penyelesaiannya
tidak lepas dari peran Lembaga Adat Melayu Jambi Kabupaten Batanghari.
Saya yakin masih banyak lagi konflik
yang terjadi di tengah masyarakat kita, yang penyelesaiannya dilakukan melalui
jalur adat” katanya.
Gubernur
mengharapkan dengan adanya pembekalan dapat memberikan peningkatan pemahaman
dan wawasan serta kompetensi tentang adat. Dimana pemahaman tentang adat
istiadat adalah suatu yang penting dalam menjalani hidup bagi seluruh lapisan
masyarakat. “Dengan pemahaman adat istiadat tersebut masyarakat akan mengerti
makna dan arti pentingnya adat istiadat sebagai perekat dan peredam dari
berbagai gejolak konflik yang menjadi akar perpecahan ditengah masyarakat dan
terlebih sebentar lagi kita akan menyelenggarakan Pemilu Presiden dan Wakil
Presiden, diharapkan Lembaga Adat Melayu dapat memainkan peranannya untuk
menyukseskan agenda tersebut” ujarnya.
Sementara
itu sebelumnya Ketua Adat Melayu Jambi Hasip Kalimuddin Syam menyatakan bahwa
Pembinaan dan pengembangan adat Melayu Jambi berpacu dengan derasnya arus
nilai-nilai yang masuk ke masyarakat diantaranya bermunculan nilai-nilai yang
tidak sejalan dengan nilai-nilai adat Melayu Jambi. “Jika nilai yang masuk
terlalu deras sementara penguatan nilai-nilai setempat tidak memadai
berkemungkinan bangunan dan sendi- sendi adat pada masyarakat kita akan
tergerus dan suatu ketika akan ditinggalkan atau sirna manakala terjadi hilanglah
pula marwah dan jati diri kita baik di tingkat nasional maupun di tingkat
global”ungkap Hasip Kalimuddin Syam.
Dilanjutkan
oleh Ketua Adat Melayu Jambi bahwa pembekalan ini diharapkan dapat melestarikan
dan menjaga budaya itu dimana adat disesuaikan dengan kemajuan jaman. “Adat
Melayu Jambi ini disesuaikan dengan tantangan jaman tetapi tidak merusak sendi
dan budaya Jambi tetapi semakin meningkatkan suasana harmonis, damai, sopan-
santun dan tentram. “Adat istiadat sangat besar perananannya dalam menjaga
ketertiban masyarakat dimana tatanan sosial saat ini semakin dikecilkan dengan
kemajuan teknologi dan komunikasi. Dan adat istiadat diharapkan semakin
dipahami agar konflik-konflik internal dan eksternal dapat diselesaikan melalui
kearifan lokal”ujarnya. (Maria/Tim-JT)