Kesiapan kualitas SDM Usia Produktif
The Jambi Times -
Jambi – Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus,MM
(HBA) mengatakan, pemerintah juga dihadapkan pada tantangan
Bonus Demografi tahun 2020-2030, yang menuntut kesiapan kualitas SDM usia
produktif yang harus dipersiapkan dari sekarang. Sebaliknya apabila tidak siap
maka akan menjadi bencana demografi. Untuk itu pengendalian kuantitas penduduk
dan pembangunan kesehatan dan pendidikan menjadi kunci utama dikatakannya saat
apel pada Peringatan Hari Otonomi Daerah ke 18 dan Hari Pendidikan Nasional
Tahun 2014 bertempat lapangan depan Kantor Gubernur Jambi, Jum,at (2/5-14).
Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Revoblik
Indonesia dalam sambutannya yang dibacakan Gubernur HBA mengatakan, kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah
telah menjadi konsensus pendiri bangsa, karena penyelenggaraan otonomi daerah
dan kebijakan desentralisasi di Indonesia disadari merupakan suatu pilihan yang
tepat untuk mengelola NKRI yang begitu luas.”dimana saat ini terdapat 34
provinsi, 412 Kabupaten dan 93 Kota dengan keanekaragaman karakteristiknya
yaitu sebagai Negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku bangsa, adat
istiadat dan agama,”jelas Menteri
Dikatakan Menteri, tidak dipungkiri bahwa kebijakan otonomi daerah telah
menghasilkan banyak kemajuan, baik pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan,
serta menigkatnya inovasi daerah.”namun kita menyadari bahwa pemerintah masih
dihadapkan beberapa pekerjaan, antara lain yaitu Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) Indonesia yang pada tahun 2013 masih berada pada peringkat 121 dari 187
negara, peningkatan kompetensi SDM aparatur.
Sinergitas perencanaan pembangunan
antara pusat, provinsi dan kabupaten/kota
dan peningkatan tata kelola pemerintahan,”ungkap Menteri.
Ditambahkan Menteri, tahun ajaran 2014-2015 merupakan momentum untuk
meningkatkan kapasitas dan profesionalitas guru, kepala sekolah dan pengawasan
selain juga merupakan momentum untuk melakukan penataan sistem perbukuan
pelajaran.” Dalam kesempatan ini, saya ingin mengajak kepada para guru dan
pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama menyukseskan implementasi
kurikulum 2013. Insya allah, melalui kurikulum 2013 itu, anak-anak kita akan
memiliki kompetensi secara utuh yang mencakupi sikap, pengetahuan dan
keterampilan.”terang Menteri.
“Semua kita lakukan dalam rangka mempersiapkan generasa emas, yaitu
generasi yang kreatif, inovatif, produktif, mampu berpikir orde tinggi,
berkarakter, serta cinta dan bangga menjadi bangsa Indonesia. Dengan generasi
emas itulah, kita bangun peradaban Indonesia yang unggul, menuju kejayaan
Indonesia 2045,” jelas Menteri
Dijelaskan Menteri, perjalanan mencapai tujuan otonomi daerah harus terus
ditekuni, penuh semangat dan berkesenambungan. Pemerintah harus menmanfaatkan
kesempatan dan tangungjawab setiap tantangan dengan program pembangunan yang
tepat, cerdas dan efektif. Untuk itu beberapa hal yang perlu dikawal terkait
implementasi kebijakan otonomi daerah kaitannya dengan pencapaian prioritas
pembangunan nasional antara lain,”yaitu pertama penerapan 15 Standar Pelayanan
Minimal (SPM) yang harus dilaksanakan setiap daerah, kedua pengelolaan keuangan
daearah secara efektif, efisien, trasparan dan akuntabel, serta meningkatkan
Sistim Pengawasan Interen Pemerintah (SPIP), ketiga Peningkatan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP), berserta penerapan sistim pelayanan informasi dan
perizinan investasi secara elektronik (SPIPISE), keempat meningkatkan
perekonomian dan kemandirian masyarakat perdesaan,”pungkas Menteri.(Tim-JT)