News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Geburnur:Al-Quran Bukan Di Baca Saja Tapi Di Amalkan Dalam Kehidupan

Geburnur:Al-Quran Bukan Di Baca Saja Tapi Di Amalkan Dalam Kehidupan


           Kota Jambi ( Humas Provinsi ) Gubernur Jambi,Hasan Basri Agus. (HBA) menghimbau agar Al-Qur’an tidak hanya dibaca, tetapi dikaji, dimengerti makna dan kandungannya, dan untuk selanjutnya diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini mengingat sebagai manusia biasa, dengan kesibukan dan aktivitas, terkadang lupa dan hidup jauh dari tuntunan Al-Qur’an. Demikian dikemukakan Gubernur Jambi HBA saat Launching Penulisan Perdana Al-Qur’an Al-Mushaf Al-Jambi bertempat di Kantor Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Provinsi Jambi, Kamis (3/4-14).

Dalam sambutan dan arahannya Gubernur Jambi HBA mengatakan, atas nama Pemerintah Provinsi Jambi dirinya merasa sangat bahagia dan berbangga hati atas prakarsa dan inisiasi dalam penulisan mushaf Al-Qur’an ini. "Apa yang dikerjakan ini merupakan bukti kecintaan masyarakat Provinsi Jambi kepada Al-Qur’an, dan sekaligus membuktikan bahwa daerah kita Provinsi Jambi ini  masih sangat kental dengan kehidupan yang Islami,” ujar HBA.

“Oleh karena itu, tidak salah saya pada peringatan Hari Ulang Tahun Provinsi Jambi beberapa waktu yang lalu, juga me-Launching tulisan Arab Melayu untuk digunakan pada kantor-kantor di lingkup Pemerintah Daerah Provinsi Jambi,” sambung HBA. 

Dikatakan Gubernur Jambi HBA, sebagai kitab suci Al-Qur’an harus tetap terjaga otentisitasnya, terhindar dari kesalahan dan uhrif atau perubahan dan pemalsuan, karena kesalahan penulisan Al-Qur’an. "Kesalahan penulisan seperti hilangnya atau bertambahnya sebuah titik tentunya akan berakibatkan salah baca, salah arti, salah pemahaman dan juga salah dalam pengamalannya,” jelas HBA.

Gubernur juga menjelaskan, penulisan atau pencatatan  Al-Qur’an dalam bentuk teks sudah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW dengan media penulisan yang digunakan saat itu seperti pelepah kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana serta potongan tulang. Transformasinya menjadi teks yang dijumpai saat ini selesai dilakukan pada zaman khalifah Utsman bin Affan. “Dengan semangat memelihara kemurnian dan kesucian Al-Qur’an  inilah pentingnya dilakukan penulisan Al-Mushaf Al-Jambi. Dan saya perlu mengigatkan kepada kita semua, termasuk diri saya sendiri, agar jangan sampai penulisan Mushaf Al-Qur’an ini dipakai untuk kepentingan-kepentingan sempit dan sesaat,” jelas Gubernur lagi.

Sementara itu dihadapan para wartawan usai acara Gubernur Jambi HBA menjelaskan bahwa timbulnya ide-ide ataupun pemikiran tentang penulisan Al-Qur'an Al-Mushaf Al-Jambi ini adalah karena diketahui bahwa Seberang Kota Jambi adalah merupakan kota santri dan pencetak para ulama-ulama besar dan juga merupakan kota pertama kali berkembangnya agama Islam. "Dan oleh sebab itu ada hal-hal yang sifatnya monumental yang ingin coba kita ciptakan, salah satunya yaitu membuat atau menulis Al-Qur’an terbesar di Sumatera atau bisa juga terbesar se Indonesia. Ini nanti menjadi suatu sejarah dan menjadi kenang-kenangan bagi anak-anak cucu kita yang akan datang, dan itu akan diletakkan di museum Gentala Arasy  Seberang Kota Jambi yang ada dibawah, dan disitu juga nantinya akan dikumpulkan kitab-kitab para ulama-ulama yang dulu yang pernah menerbitkan kitab-kitab, dan disitu juga nanti tercermin bagaimana sejarahnya Islam masuk ke Kota Seberang," tandas Gubernur. 

Sementara itu budayawan Provinsi Jambi DJunaidi T Noor mengemukakan, penulisan Al-Qur’an Al-Mushaf Al-Jambi bertujuan penyelaras pembangunan mental keagamaan spiritual dan juga nilai-nilai budaya yang ada di Provinsi Jambi ini.”Dan karya-karya ini bisa bermanfaat nantinya bagi generasi yang akan datang,”Jelas Djunaidi.(Tim-JT)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.