Parpol yang Paling Disorot Media karena Kasus Korupsi
The Jambi Times - Jakarta - Dalam survei nasional terkait media habit dan media monitoring terungkap sejumlah partai politik yang paling disorot media sepanjang 2013 lantaran kasus korupsi.
Hasil riset media monitoring, Pol-Tracking Institute bertajuk ‘Potret Geliat Pemberitaan Partai Politik Sepanjang 2013-Menangkap Tren Tone Berita dan Elektabilitas’, menunjukkan bahwa parpol yang paling banyak diberitakan di semua jenis media adalah Partai Demokrat sebesar 31,4 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 15,3 persen, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 11,8 persen, Partai Golkar 10,9 persen, dan Partai Hanura 4,5 persen.
"Temuan tersebut menunjukkan sorotan media selama setahun terakhir lebih banyak tertuju pada 4 partai yang memiliki frekuensi pemberitaan di atas 10 persen, yakni Demokrat, PKS, PDIP, dan Golkar," jelas Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda AR saat jumpa pers di Morrisey Serviced Apartment & Hotel, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (14/1/2014).
Dalam temuan hasil riset media monitoring ini, kata dia, sepanjang 1 Februari-24 Desember 2013, perhatian publik pada berita politik ternyata lebih banyak tersita pada tema-tema khusus. Seperti berita Kebihakan Politik 27,2 persen, Kasus Hukum 19,9 persen, Kegiatan Partai 12,1 persen, dan pencapresan 8 persen.
"Temuan ini menandakan menjelang Pemilu 2014 secara agretatif di 2013 pemberitaan tentang pelaksanaan dan optimalisasi fungsi partai mulai banyak diberitakan, yaitu Kebijakan Politik dan Kegiatan Partai," tegas dia.
Kata dia, yang menarik adalah temuan terkait pemberitaan Kasus Hukum. Partai paling banyak disorot di 2013 karena kasus korupsi adalah PKS sebanyak 46,7 persen dari total berita tentang PKS, Demokrat 20,5 persen dari total berita Demokrat, dan Golkar 31,9 persen dari total berita Golkar.
"Kondisi tersebut sangat beralasan karena kasus korupsi yang melibatkan sejumlah tokoh dan petinggi dari parpol tersebut," imbuhnya.
Dia menjelaskan, pengambilan data pada survei ini dilakukan serentak dan nasional di 33 provinsi dengan metode multisage random sampling. Jumlah sampel pada 13 September-11 Oktober 2013 adalah 2.010 responden, dan sampel pada 16-23 Desember 2013 adalah 1.200 responden dengan margin eror sekitar 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95persen.
Dalam survei ini juga ditemukan, sebanyak 74 persen di bulan Oktober 2013 dan 75 persen di bulan Desember 2013 bahwa media sangat berpengaruh terhadap pilihan politik. Dan sebanyak 46,91 persen publik di Oktober 2013 menyatakan pemberitaan media massa merupakan sumber utama informasi, di mana angka tersebut tidak berbeda jauh dengan bulan Desember 2013 dengan 46,96 persen.
Segmen media paling banyak diakses publik setiap harinya di bulan Desember 2013 adalah televisi sebanyak 77,1 persen atau naik dari bulan Oktober 2013 dengan 75,10 persen. Hanya 10 persen publik yang membaca koran setiap harinya sepanjang Desember 2013, naik dari Oktober 2013 8,5 persen.(ded/okezon)