Jelang BI Rate, Rupiah Malah "Tiarap" ke Rp11.600
The Jambi Times - Jakarta - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah. Pergerakan Rupiah akan dipengaruhi respons sejumlah pasar menunggu hasil penentuan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) Rate hari ini.Bloomberg mencatat, Rupiah pada perdagangan non-delivery forward (NDF) melemah 17 poin menjadi Rp11.580 per USD dari penutupan kemarin di Rp11.563 per USD.
Namun tidak lama kemudian, Rupiah langsung terpuruk ke Rp11.613 per USD. Sementara itu, Yahoofinance mencatat Rupiah melemah menjadi Rp11.560 per USD.
Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta, mengatakan bahwa BI diperkirakan mempertahankan suku bunganya, terutama melihat melambatnya inflasi dan membaiknya cadangan devisa. Akan tetapi lebih buruknya neraca berjalan di kuartal III bisa menjadi alasan BI menaikkan BI rate di masa depan.
"Normalisasi likuiditas juga tidak terhindarkan ke depan yang biasanya ditunjukkan oleh selisih BI rate dan FASBI yang menipis," katanya dalam riset harian, di Jakarta, Selasa (12/11/2013).
Menurut dia, kurs Rupiah NDF yang melemah di atas kurs Jisdor BI menunjukkan batas toleransi BI terhadap pelemahan. Walaupun pelemahan akan lebih bermanfaat untuk neraca perdagangan yang defisit, terlalu cepat dan dalamnya pelemahan rupiah akan selalu dihindari oleh BI.
"Cadangan devisa yang bertambah secara konsisten semenjak tiga bulan terakhir akan menjadi senjata utama BI, walaupun menurut pelaku pasar saat ini belum ada tambahan pasokan dolar yang berlebihan," jelas dia. Seperti yang di langsir okezone(kie) (wdi)