Inilah Kritik Hanura pimpinan Wiranto atas Kelemahan Pemerintahan SBY
"Jika kita semua mampu merefleksikan nilai kejujuran yang merupakan kebenaran universal, tentu akan menjadi kekuatan yang mampu menggetarkan sendi-sendi kehidupan Bangsa menuju Indonesia yang lebih baik,” Ujar Sekretaris Fraksi Hanura Saleh Husin dalam Catatan Kritis dan Refleksi Akhir Tahun Fraksi Hanura DPR RI di Jakarta, Sabtu (29/12/2012).
Saleh mengatakan bahwa momentum pergantian tahun harus dimaknai sebagai evaluasi dan refleksi menuju tahun 2013 yang lebih baik khususnya bagi Bangsa ini. "Kondisi Bangsa saat ini sedang dilanda berbagai masalah mulai dari korupsi, kemiskinan, pengangguran, konflik sosial, ketidakadilan dan masalah-masalah lain yang tidak kunjung usai," katanya.
Fraksi Hanura memberikan catatan khusus pada beberapa permasalahan yang melanda bangsa ini, yaitu di bidang politik dengan kepemimpinan yang lemah, tidak tegas dan lebih mengedepankan politik pencitraan mengakibatkan Presiden SBY sering membiarkan masalah berlarut-larut.
"Kasus paling mencolok ialah ketika penanganan konflik antara Polri dan KPK, Presiden SBY bersikap setelah dikritik habis oleh media massa dan gelombang aksi massa yang memelesetkan KPK dengan akronim Kemana Presiden Kita? Pidato presiden menanggapi perseteruan KPK-Polri hanya berselang sehari dengan aksi massa di bundaran HI pada 7 Oktober 2012," jelasnya.
Hanura juga menyoroti pertumbuhan ekonomi yang menjadi agenda pembangunan nasional, belum mampu menyerap tenaga kerja atau membuka lapangan kerja baru yang berkualitas.
"Selain itu dibidang sosial konflik-konflik sosial berlatar belakang perbedaan agama dan keyakinan masih meletup di beberapa daerah, bahkan merenggut banyak korban jiwa, Kemudian dalam Bidang Pendidikan masih berkutat pada upaya peningkatan kecerdasan intelektual tanpa diimbangi dengan peningkatan kecerdasan emosional dan spiritual” Ujar anggota Komisi II DPR RI, Miryam S Haryani.
Saleh menambahkan, Fraksi Partai Hanura DPR RI menegaskan atas masalah kebangsaan yang hingga saat ini tidak kunjung usai. "Bangsa Indonesia di masa mendatang, memerlukan reformasi lanjutan, yang dimulai dari sekarang atau setidaknya awal tahun 2013 kedepan," tegasnya.
Reformasi lanjutan yang dimaksudkan diantaranya adalah Reformasi Hukum yang bertujuan untuk menciptakan hukum yang berkeadilan untuk rakyat. Ia juga mengatakan, perlu reformasi politik untuk menciptakan politik yang bermartabat dengan mengkedepankan hati nurani dan reformasi ekonomi dengan menciptakan ekonomi Pancasila, yang menyejahterakan rakyat dengan semangat kemandirian melalui kebijakan anggaran yang pro rakyat.
Selain itu, lanjutnya, reformasi sosial keamanan dengan meningkatkan rasa aman bagi segenap bangsa Indonesia. "Serta reformasi sumber daya alam dan Pangan menuju ketersediaan energi dengan mengelola SDA secara mandiri, pro kesejahteraan rakyat dan ketersediaan pangan melalui swasembada pangan dengan mengurangi impor," tandasnya.[rmnws)