News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Inilah Keganjilan Tudingan si Jilbab Hitam pada Tempo

Inilah Keganjilan Tudingan si Jilbab Hitam pada Tempo


The Jambi Times - Majalah Tempo bersama lembaga riset K atadata dituding melakukan pemerasan terhadap Bank  Mandiri berkaitan dengan kasus Rudi Rubiandini. Tudingan itu ditulis oleh “Jilbab Hitam”, yang mengaku sebagai bekas wartawan Tempo angkatan 2006,  di media sosial Kompasiana, Senin, 11 November 2013.

Di tulisan berjudul “TEMPO dan KataData ‘Memeras’ Bank Mandiri dalam Kasus SKK Migas?”, disebutkan Direktur Utama Tempo Bambang Harimurti (BHM) menelepon Dirut Mandiri Budi Gunadi Sadikin menanyakan soal proposal Katadata yang menawarkan diri sebagai konsultan komunikasi terkait penangkapan Direktur SKK Migas Rudi Rubiandini, yang juga komisaris bank pemerintah itu. Proposal itu disebut berada di tangan direksi selama dua pekan.

Menurut penulis itu, karena Mandiri tak meloloskan proposal Katadata, majalah Tempo lalu menerbitkan laporan bertajuk “Setelah Rudi, Siapa Terciprat?” pada edisi 18 Agustus 2013 dengan cover Rudi Rubiandini.

Di sinilah letak kejanggalan itu. “Proposal dikatakan ada di direksi Mandiri selama dua minggu, padahal Rudi ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi pada 13 Agustus 2013 dan majalah Tempo dengan sampul Rudi terbit pada 19 Agustus (bukan 18 Agustus seperti disebut Jilbab Hitam),” kata Pemimpin Redaksi Majalah Tempo, Arif Zulkifli, Selasa, 12 November 2013.

"Kalau benar proposal sudah ada di Mandiri selama dua minggu dan baru belakangan Rudi ditangkap KPK, artinya Tempo bisa mempengaruhi KPK. Hebat benar kami," kata Azul, panggilan Arif.

Jilbab Hitam Bikin Kompasiana Jadi Berita Terpopuler Tempo

Tulisan atas nama akun Jilbab hitam kemaren di kompasiana  yang berjudul “Tempo Dan Kata Data Memeras Bank Mandiri Dalam Kasus SKK Migas” telah membuat tempo sampai menurunkan lima tulisan sebagai berita terpopuler harian untuk membantah dan menyatakan tulisan yang di buat dikompasiana itu tidak benar dan provokatif.

Suhu Kompasiana Kang Pepih Nugraha sampai turun tangan untuk menjelaskan pada tempo bahwa tulisan itu sudah dicabut,namun akunnya masih tetap ada.Pepih Nugraha sempat berkomentar pada tulisan itu sebelum dihapus,tapi tidak ada tanggapan.Menurut Pepih akun ini tidak punya itikad baik,karena juga baru bergabung kemaren dengan satu tulisan dan identitasnya tidak jelas.Akun jilbab hitam ini dalam profilnya mengaku eks wartawan tempo.

Adapun judul berita yang jadi terpopuler di tempo.co ada lima tulisan mengenai jilbab hitam yaitu


Kompasiana sebagai jurnalis warga keberadaannya cukup berpengaruh signifikan dalam lalulalang dunia informasi  dan cukup diperhitungkan juga.Ini terbukti tempo.com sampai menurunkan lima tulisan sekaligus dalam menangkal sebuah berita  yang diposting oleh akun baru.Terlepas apa yang ditulis oleh akun jilbab hitam itu benar atau tidak,sebetulnya tempo.com bisa memberikan hak jawabnya langsung melalui sebuah tulisan di kompasiana ini,sebagai mana yang disarankan oleh Pepih Nugraha.

Menurut sejumlah kompasioner, sebetulnya tempo.com tidak perlu sampai menurunkan lima artikel sekaligus dalam membantah tulisan itu, apalagi oleh akun yang identitasnya tidak jelas.Sepertinya tempo.com terlalu takut juga tulisan itu bisa mempengaruhi opini masyarakat luas.Tempo selama ini dikenal sebagai media yang paling sering mengungkap berbagai kasus penyelewengan yang terjadi dalam tanah air.

Sekarang giliran tempo.com yang merasa kebakaran jenggot dengan penulis warga kompasiana yang masih tergolong kacangan dibanding dengan tempo.co yang sudah punya nama besar dalam dunia jurnalis di tanah air.Seperti yang di langsir rimanews(Febrialdi/KCM)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.