News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Bunda Putri Adalah Istri Dirjen Holtikultura Kemtan, Kata Ridwan Hakim

Bunda Putri Adalah Istri Dirjen Holtikultura Kemtan, Kata Ridwan Hakim


The Jambi Times - -Teka-teki mengenai identitas bunda putri dalam perkara korupsi dalam penentuan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian (Kemtan), akhirnya semakin terkuak.

Setelah Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminudin mengungkap bahwa bunda putri bernama asli Non Saputri. Kini giliran anaknya, Ridwan Hakim mengungkapkan bahwa bunda putri adalah istri dari Direktur Jenderal (Dirjen) Hortikultura di Kemtan, Hasanuddin Ibrahim.

Pengakuan mengenai identitas suami bunda putri tersebut akhirnya diungkap Ridwan setelah didesak oleh Ketua Majelis Hakim, Tipikor, Jakarta, Gusrizal.

"Saya manggilnya pak Hasanuddin. Dia pak Dirjen Holtikultura di Kemtan," jawab Ridwan setelah didesak oleh Gusrizal mengenai identitas suami bunda putri dalam sidang dengan terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (11/11).

Sebelumnya, Ridwan terus mengelak ketika ditanya identitas suami bunda putri, mulai dengan dalih menghormati privasi keluarga orang lain, tidak ada kaitannya dengan kasus impor daging sapi sampai mengatakan tidak paham.

Namun, pengakuan akhirnya meluncur dari mulut Ridwan setelah Gusrizal mengatakan bahwa apa yang disampaikan dalam sidang adalah adalah bersifat terbuka untuk publik.

Kemudian, secara sedikit demi sedikit Ridwan mulai mengaku. Mulai dari mengakui bahwa bunda putri adalah Non Saputri sampai bersuamikan Dirjen Holtikultura Kemtan.

Namun, diakui Ridwan bahwa dirinya ataupun Ahmad Fathanah tidak pernah berhubungan dengan suami bunda putri terkait kuota impor daging sapi.

Bahkan, Ridwan berani memastikan bahwa Fathanah tidak kenal dengan suami bunda putri. Sebab, pernikahan keduanya berlangsung setelah penangkapan terhadap Fathanah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Seperti diketahui, Hilmi Aminudin menyebutkan identitas sosok yang disebut sebagai bunda putri adalah Non Saputri.

"Saya sebut beliau dengan Non Saputri," jawab Hilmi ketika ditanya siapa bunda putri oleh hakim anggota, I Made Hendra dalam sidang dengan terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (21/10).

Kemudian, Hilmi mengaku kenal dengan Non Saputri sebagai tokoh pengusaha dari Jawa Barat yang pertama kali kenal di acara-acara resepsi pernikahan dan berlanjut hubungannya sampai saat ini.
Bahkan, Hilmi mengaku bahwa Non Saputri kerap ke rumahnya di Lembang, Jawa Barat, dan dianggap sebagai murid yang kerap berkonsultasi masalah keagamaan.

Namun, Hilmi tidak menjelaskan lebih detil identitas dari Non Saputri tersebut di dalam sidang.
Sosok bunda putri sendiri pertama kali muncul dalam percakapan antara saksi Ridwan Hakim dan terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq.

Dalam rekaman hasil sadapan tim penyidik KPK yang diputar dalam sidang dengan terdakwa Ahmad Fathanah di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (29/8) terungkap bahwa Ridwan kerap menjadi penghubung antara Luthfi Hasan dan Bunda Puteri.

Sosok Bunda Puteri ini diduga memiliki pengaruh besar karena seorang Luthfi Hasan Ishaaq yang ketika itu masih menjabat sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bisa diperintahnya.
Terbukti, tidak lama ketika Fathanah tertangkap oleh KPK, diakui oleh Ridwan bahwa Bunda Puteri meminta dirinya menghubungi Luthfi Hasan agar eks Presiden PKS tersebut ke rumahnya untuk menjelaskan perihal penangkapan tersebut.

"Iya (bunda puteri meminta saya telepon ustad Luthfi). Ketika ustad datang, iya ditanyakan soal peristiwa penangkapan (Fathanah)," kata Ridwan ketika bersaksi untuk terdakwa Ahmad Fathanah dalam sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (29/8).

Kemudian, lanjut Ridwan, kepada Bunda Puteri, Luthfi menjelaskan bahwa peristiwa penangkapan Fathanah tidak ada hubungannya dengan partai (PKS) atau Menteri Pertanian (Mentan).

Tetapi, dari rekaman percakapan berikutnya, terungkap fakta yang lebih besar lagi, yaitu Bunda Puteri ternyata bukan sosok sembarangan sebab mampu mempengaruhi para decision maker (pembuat kebijakan) atau diduga mengacu ke menteri.

Bahkan, dalam pembicaraan antara Luthfi Hasan Ishaaq dan Bunda Puteri tanggal 28 Januari 2013 tersirat bahwa sosok bunda tersebut mampu mempengaruhi kedudukan menteri di kabinet. Sebab, membicarakan perihal reshuffle.seperti yang di langsir rimanews[ach/BS]

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.