News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Aburizal Bakrie dan Kebutuhan akan Kekuasaan

Aburizal Bakrie dan Kebutuhan akan Kekuasaan


Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar dibayangi perseteruan internal mengenai kemungkinan munculnya agenda mengevaluasi Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (ARB) sebagai  ''Mualaf politik'' di Golkar, yang kini kandidat presiden partai tersebut. Menurut pengamat politik J Kristiadi, tuntutan itu dianggap layak karena kemajuan tingkat elektabilitasnya dari waktu ke waktu seperti siput,malah surut dan surut. ARB menghadapi perlawanan internal Golkar yang sudah siap mencakar. ‘’Kader Golkar uumumnya paham, jika tidak gol, lalu mencakar. Kali ini ARB bisa tercakar,’’ ujar seorang analis.

Mengapa? Karena dorongan untuk menjadi berkuasa melebihi dosis yang pantas, mungkin bagai  mengidap suatu penyakit yang oleh Costa dan McCrae, dalam Martha, L Cottam, dkk, disebut neuroticism. Penyakit gangguan kepribadian dengan ciri kecemasan, rasa permusuhan, depresi, defisit kesadaran diri, impulsivitas, dan sejenisnya.

Pengidap penyakit ini, kata J.Kristiadi dari CSIS,  mencari peran-peran kepemimpinan untuk berburu kekuasaan dengan tidak kenal menyerah dan menggunakan orang lain untuk mendaki mencapai tujuan tersebut. Politik menjadi kering kerontang karena tidak mempunyai roh, cita-cita, serta spirit yang menuntun ke arah yang diharapkan publik. Masyarakat hanya menjadi obyek dari para pemburu kekuasaan. Dan Golkar kini di medan yang rumit itu.

Kegalauan elite dan politisi  Golkar sama sekali tidak nyambung dengan kegalauan masyarakat. Sejauh ini publik tidak pernah mendengar, paling-paling hanya sayup-sayup dan menerka-nerka yang akan dilakukan oleh para kandidat pemimpin negara kalau mereka benar-benar menjadi pemenang dalam Pemilu 2014.
Rakyat ingin tahu agenda urgensi yang dapat dijadikan langkah awal dalam mengurai kekusutan penyelenggaraan pemerintahan. Selanjutnya, rakyat juga ingin tahu, pada ujung mana yang dapat dijadikan titik urai guna menyusun agenda prioritas mengurai kesemrawutan kehidupan bernegara dewasa ini. Namun Ical Bakrie tak melangkah ke situ, karena fokus pada kebutuhan akan kekuasaan.Seperti yang di langsir rimanews  (Liem Soe Liong/Rm/berbagai sumber)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.