News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

10 Besar Yang Gagal Lolos Ke Piala Dunia (Part 1)

10 Besar Yang Gagal Lolos Ke Piala Dunia (Part 1)

 
(Rui Costa, anggota skuad Portugal yang gagal lolos ke Piala Dunia 1998 (Foto: Ist)
The Jambi Times - JAKARTA – Piala Dunia 2014 akan bergulir pada Juni-Juli tahun depan. Sejumlah tim sudah memastikan diri lolos, namun masih ada beberapa tim kuat yang masih harus berjuang di babak play off.

Prancis, Portugal dan Swedia adalah beberapa tim langganan Piala Dunia yang masih harus berjuang untuk mendapatkan tiket ke Brasil, venue Piala Dunia 2014. Prancis untuk sementara terancam gagal lolos, lantaran kalah 0-2 dari Ukraina di leg pertama play off.

Dengan leg kedua yang akan digelar Rabu (20/11/2013) dini hari WIB, skuad Didier Deschamps harus menang dengan selisih tiga gol, apabila tidak ingin mengulang kegagalan di Piala Dunia 1994, Amerika Serikat.

Ya, Prancis menjadi salah satu tim kuat yang pernah gagal lolos ke putaran final Piala Dunia. Dan berikut, Goal coba membeberkan fakta seputar 10 tim besar yang pernah gagal melaju ke Piala Dunia:

10. Inggris (1974)
Era 1970an merupakan periode gelap untuk Timnas Inggris, di mana mereka gagal lolos ke turnamen besar antara tahun 1970 – 1980. Yang paling diingat, tentunya adalah kegagalan lolos ke Piala Dunia 1974 di Jerman Barat.

Membutuhkan kemenangan di partai terakhir babak penyisihan melawan Polandia, Inggris tak mampu melakukannya meski bermain di hadapan publik Wembley. Inggris yang kala itu dilatih Sir Alf Ramsey harus puas bermain imbang 1-1, menyusul aksi heroik kiper Polandia Jan Tomaszewski yang sebelum pertandingan disebut badut oleh mantan punggawa Three Lions, Brian Clough.

9. Belanda (1986)
Setelah serangkaian hasil mengecewakan usai jadi runner-up pada Piala Dunia 1978, Belanda punya generasi baru di pertengahan 1980an. Mereka adalah Marco Van Basten, Frank Rijkaard, Ruud Gullit dan Rob de Wit.

Dengan pemain-pemain di atas, Belanda diyakini bisa berbicara banyak di Piala Dunia 1986, Meksiko. Namun, kenyataannya justru berbalik. Belanda harus melewati babak play off melawan Belgia untuk memperebutkan satu tiket ke Meksiko.

Pada leg pertama di kandang Belgia, Belanda dipaksa menyerah 0-1. Di leg kedua, De Oranje sempat berada di atas angin lantaran mampu unggul 2-0 lewat gol Peter Houtman dan Rob de Wit. Apes, pada menit ke-85, Belgia berhasil mencuri gol lewat gol Georges Grun. Menang 2-1, Belanda gagal lolos ke Piala Dunia lantaran kalah agresivitas gol tandang.

8. Uni Soviet (1978)
Meski memiliki skuad yang dihuni mayoritas pemain hebat Dynamo Kiev yang jadi juara European Cup Winners pada 1975, termasuk sang legenda Oleg Blokhin, Uni Soviet, hanya mampu berada di peringkat dua klasemen akhir kualifikasi Grup 9, di belakang Hungaria, menyusul kekalahan 1-0 dari Yunani di Thessaloniki. Uni Soviet pun gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 1978 di Argentina.

7. Italia (1958)
Italia memanggil kembali legenda Juventus, Giampiero Boniperti, jelang Piala Dunia 1958 di Swedia. Namun, 1950an merupakan periode gelap untuk Italia, menyusul insiden jatuhnya pesawat yang menewaskan hampir seluruh skuad Grande Torino pada 1949.

Tanpa diperkuat pemain-pemain bintang yang tewas akibat kecelakaan pesawat itu, Italia sebenarnya masih punya peluang untuk lolos ke Swedia. Namun, pada pertandingan terakhir melawan tuan rumah Irlandia Utara di Belfast, Italia yang mengusung misi wajib menang, justru terjungkal usai kalah 2-1.

6. Portugal (1998)

Diperkuat ‘generasi emas’ semacam Luis Figo, Rui Costa, dan Joao Pinto, Portugal memiliki kesempatan emas menyamai prestasi seniornya, Eusebio dan Mario Coluna pada Piala Dunia 1966 ketika jadi juara tiga.

Namun, seperti pada 1990 dan 1994, skuad Selecao das Quinas gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 1998 di Prancis. Portugal mengakhiri babak kualifikasi di peringkat tiga di bawah Jerman dan Ukraina yang lolos ke babak utama.

Bersambung ke 10 Tim besar yang gagal lolos ke Piala Dunia (Part II).Seperti yang di langsir okezone acf

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.