Industri Tambang Indonesia Menuju Lampu Merah
The Jambi Times - Jakarta - Investasi eksplorasi dan cadangan baru minyak dan gas alam Indonesia sangat rendah. Bahkan jauh dari rata-rata dunia.
Direktur PT Adaro Tbk Sandiaga Uno mengatakan berdasarkan survei yang dilakukan Price Water House, investasi dalam ekplorasi dan membuka cadangan minyak dan gas bumi yang baru di Indonesia berada di bawah 2 persen.
"Jadi yang tadinya 5 persen sekarang justru di bawah 2 persen. Ini yang jadi lampu kuning menuju lampu merah industri tambang kita," kata Sandiaga di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Rabu (23/10/2013).
Sandiaga mengatakan investasi dalam eksplorasi dan membuka cadangan minyak dan gas bumi yang baru sangat diperlukan. Pasalnya, jika eksplorasi tidak dilakukan saat ini maka ke depan Indonesia tidak akan memiliki cadangan minyak dan gas baru.
"Jika tidak memiliki cadangan baru kita akan sulit ke depan," ujarnya.
Selain itu, Sandiaga mengatakan kurangnya investasi yang dilakukan pada kegiatan eksplorasi di Indonesia disebabkan oleh ketidakpastian regulasi.
Menurutnya, kegiatan eksplorasi di Indonesia menunjukkan sebuah anomali. Di satu sisi eksplorasi menguntungkan tapi dana yang dialokasikan untuk eksplorasi dan mencari sumber daya yang baru kurang sekali.
Meski potensi sumber daya Minyak dan gas bumi Indonesia masih besar, namun Sandi mengatakan jika tidak dilakukan eksplorasi mulai saat maka ke depan Indonesia akan kesulitan memenuhi kebutuhan energinya.
"Oleh karena itu, menarik investasi untuk kegiatan eksplorasi menjadi pekerjaan rumah kita," tutupnya.Seperti yang di langsir okezone (kie) (wdi)