Gubernur: Jadikan Sekoja, Kota Budaya dan Kota Santri
![]() |
(Ponpres Sa'adattuddaren) |
Disampaikan Gubernur bahwa saat ini pemerintah terus berkomitmen untuk meningkatkan perkonomian masyarakat di seberang kota Jambi, diharapkan dengan dibangunnya jembatan pedestarian , museum dan segala fasilitas wisata di Seberang akan membangkitkan dan menggerakkan perekonomian masyarakatnya.” Jika dirawat dengan baik maka Seberang ini akan menjadi wisata religi yang luar biasa, dan nantinya bangunan-bangunan yang ada di sini jangan kita ubah tetapi kita pertahankan karena ini akan menambah daya tarik wisatawan, dan tentunya akan berdampak terhadap perekonomian masyarakat disini” ujarnya.
Sementara itu sebelumnya pada kunjungannya di pondok pesantren Nurul Islam di Kelurahan Tanjung Raden, Kecamatan Danau Teluk, Gubernur melihat langsung kondisi pondok pesantren ini yang saat ini digunakan untuk pendidikan anak usia dini, dan Taman Kanak Kanak. Dengan jumlah murid sekitar 60 orang ini terlihat sangat memprihatinkan.
Sementara itu sebelumnya pada kunjungannya di pondok pesantren Nurul Islam di Kelurahan Tanjung Raden, Kecamatan Danau Teluk, Gubernur melihat langsung kondisi pondok pesantren ini yang saat ini digunakan untuk pendidikan anak usia dini, dan Taman Kanak Kanak. Dengan jumlah murid sekitar 60 orang ini terlihat sangat memprihatinkan.
Bangunan pondok pesantren yang berusia 1 abad ini berupa papan dua lantai. Sebagian besar bangunan sudah lapuk dan tak layak digunakan.Ketika hendak naik ke lantai atas, tidak semua anggota rombongan boleh ikut.
Pada kunjungannya ini Gubernur juga melakukan dialog dengan para santri pondok pesantren dan memberikan motivasi kepada para santri untuk terus meningkatkan kemampuan diri dan menjadikan pendidikan sebagai harga mati untuk meningkatkan kualitas diri."Saya dulunya juga santri. Santri juga bisa menjadi gubernur, bukan hanya saya, Gubernur Abdurrahman Sayuti juga dulunya santri. Jadi, kalian para santri jangan berkecil hati, dengan peningkatkan diri dan penguasaan bahasa seperti bahasa Arab, Inggris, serta keahlian kalian akan sangat unggul”ujarnya.
Sementara itu Ahmad Tarmizi sesepuh masyarakat Sekoja mengatakan madrasah saat ini berjalan ditempat.Karena kurangnya fasilitas yang dimiliki. Apalagi katanya madrasah ini dikelola secara swadaya oleh masyarakat dan tidak ada bantuan dari pemerintah. Untuk itu dia berharap Pemprov Jambi memberikan bantuan untuk merehab madrasah ini. Bahkan menurutnya, para siswa kesulitan mendapatkan air bersih. “Kondisi dari pondok pesantren ini sangat memprihatikan, inilah kondisi pondok pesantren yan menjadi modal pertahanan negeri ini dalam menghadapi budaya luar, kita harapkan nantinya kita meninggalkan generasi kita sebagai generasi yang bukan hanya cerdas tetapi juga berbudi pekerti luhur, namun saat ini sangat minim sarana dan prasarana yang dimiliki oleh setiap pondok pesantren”ujar Ahmad Tarmizi. (Maria/Sapra, Foto:Indra Jaya, Kamerawan: Ardi)