GAPKI: Biodiesel Bukan Dewa Penyelamat RI
![]() |
| (Foto:Logo GAPKI/Ilustrasi) |
"Biodiesel tidak serta merta langsung menjadi dewa penyelamat, harus dipikirkan juga, harus kritis juga, etanolnya mana, nol besar itu," kata Sekjen Gapki Joko Supriono kepada wartawan di Gran Melia, Kuningan, Jakarta, Selasa (24/9/2013).
Joko menyebutkan, ada pihak lain yang menyebutkan bahwa Indonesia pada 2018 akan menjadi negara terbesar impor gas, di mana melebihi nilai perdagangan Amerika Serikat (AS) dan Meksiko.
"Ngomongnya minyaklah jangan CPO. Tapi di pihak lain, Indonesia akan jadi negara terbesar pengimpor gas pada 2018, dan kuota impornya lebih besar dari perdagangan AS dan Meksiko," tambahnya.
Sementara itu, tidak adanya pit stock yang menopang biodiesel ini belum berjalan. Penopangnya, kata Joko, seperti perkebunan jagung, tebu, yang cenderung tidak menarik karena tidak adanya insentif.
"Pit stock-nya dari mana, kan Indonesia tidak ada, AS kan dari jagung, tebu. Karena harus ada pit stocknya, karena ini tidak menarik, maka program bioetanol program omong besar itu, nol besar," jelasnya.
Oleh karena itu, Joko mengungkapkan bahwa biodiesel dijadikan pelarian oleh pemerintah, ketika benar kenyataannya Indonesia menjadi negara pengimpor terbesar. "Jadi biodiesel ini menjadi pelarian, karena ini yang paling mudah sudah dan di depan mata," tutupnya.Seperti yang di langsir okezone (wdi)
