Anton Bersama istri dan anaknya mengenang 100 Hari Pasca Penembakan
| (Foto:Anton,Istri Dan Kedua Anaknya/Tim-JT) |
Penembakan Jurnalis Trans7, Anton oleh oknum polisi dari kesatuan Sabhara dari anggota Polresta Jambi yang bernama Briptu Dody.
| (Foto:Wajah Anton Pasca Operasi) |
Aksi mengenang tragedi penembakan, Anton yang di dampingi istri dan kedua anaknya pada hari Rabu siang Tadi pada pukul 13:00 WIB(25/09)di Gedung DPRD Provinsi Jambi, aksi nyalakan puluhan lilin dan menempel foto korban Anton yang tertembak,juga foto pelaku Briptu Dody ikut terpajang.
Tragedi yang cukup hangat di bicarakan di kalangan jurnalis se Indonesia ini.Aksi ini di hadiri hanya mereka berempat saja,hal yang menyedihkan jika kita lihat.NamunRekan-rekan Wartawan juga Mendapainginya sambil meliput aksi Keluarga Anton tersebut.
Wajah korban Anton akhirnya cacat permanen,usai menjalani operasi di Rumah Sakit Bratanata(DKT) hingga berlanjut dan kembali Harus di rujuk untuk menjalani operasi kedua kalinya di Rumah Sakit Bhayangkara Jakarta.
Bantuan baik secara moral dan material yang peduli untuk korban anton selalu berdatangan namun bantuan berupa matereial itupun habis juga untuk biaya,ongkos dan lain-lain selama korban mejalani perobatan,namun di hadapan semua media,Anton mengucapkan terimakasih atas bantuannya tersebut.
Saat di mintai keterangan,korban Anton mengakatan kepada The Jambi Times,’Saya cacat seumur hidup,tapi pihak Polda atau Polresta hingga kini tidak ada penyelesaian dalam kasus saya,pelaku tidak di usut tuntas,saya sangat berterima kasih kepada semua rekan-rekan pers yang mau membantu peliputan saya,saya juga berharap jangan ada lagi korban jurnalis lainya,cukup saya saja yang mengalaminya’,tegas Anton dengan wajah haru.(Zainul Abidin)