Hadapi Defisit, Bupati Romi Terus Pacu Semangat OPD
THE JAMBI TIMES - JAKARTA - Sebagai daerah yang masih serba kekurangan,
Kabupaten Tanjung Jabung Timur relatif kesulitan untuk bergerak cepat.
Anggaran daerah yang masih minim ditambah defisit beberapa tahun
terakhir, membuat Tanjabtim kelimpungan.
Mengatasi persoalan itu, berbagai upaya terus dilakukan.
"Kita dituntut kreatif dan lebih gesit. Tidak boleh hanya bersandar
pada APBD," kata Bupati Romi Hariyanto, di hotel Bidakara Jakarta,
tempat berlangsungnya Musrenbangnas tahun 2017, Rabu pagi (26/4).
Dijelaskan Romi, dia terus memacu semangat para kepala
OPD (Organsisasi Perangkat Daerah) Tanjabtim untuk bergerak lebih gesit
dan cepat. Upaya yang bisa dilakukan adalah melakukan lobi ke berbagai
pihak untuk mendukung pembangunan Tanjabtim. Para kepala OPD bisa ke
kementerian untuk melobi DAK (Dana Alokasi Khusus), bansos, hibah dan
tugas pembantuan. Tugas pembantuan adalah program pusat yang lokasi
kegiatannya di daerah. Biasanya ada satuan kerja (Satker) yang
ditugasbantukan di OPD provinsi yang membidangi program kementerian
terkait. Lobi tersebut membutuhkan kepiawaian para kepala OPD karena
daerah lain dipastikan melalukan hal serupa. "Harus piawai, bangun
komunikasi yang baik sehingga di 2018 nanti DAK kita meningkat, Bansos,
hibah dan tugas pembantuan juga banyak," harap Romi.
Berbagai upaya itu,lanjut Romi, kunci utamanya adalah
komunikasi daerah dengan pusat. Dicontohkan ia, untuk usulan DAK, bansos
dan hibah, perlu didasarkan pada proposal yang datanya lengkap dan
valid. Namun, yang paling menentukan tentunya komunikasi yang betul -
betul argumentatif. Begitu pula dengan tugas pembantuan. Bahkan untuk
tugas pembantuan Romi menyarankan juga dibangun komunikasi dengan rekan -
rekan di legislatif utamanya yang berasal dari Jambi. "Tidak ada
salahnya kita minta anggota DPR RI juga ikut memperjuangkan apa yang
kita harapkan tersebut,"ucapnya.
Sementara itu, kepala Bappeda Tanjabtim Agus Pirngadi
menambahkan untuk tahun 2017 ini DAK yang masuk ke Tanjabtim sebesar Rp
158 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp 67 miliar lebih adalah DAK fisik
yang tersebar di sektor kesehatan, pertanian, pendidikan, perhubungan,
PU dan Perkapim.
DAK fisik itu dialokasikan antara lain untuk pengadaan
alsintan, pembangunan Puskesmas di Lambur Luar Kecamatan Muarasabak
Timur, Puskesmas Desa Air hitam Laut Kecamatan Sadu, rehab 44 ruang
kelas dan membangun satu RKB (ruang kelas baru), pembelian dua unit
kapal dan satu mobil perintis, jalan, jembatan, irigasi dan pembangunan
sarana air bersih serta sanitasi.(sin)