Pilihan Diksi Gibran Berpotensi Menggerus Elektabilitas Prabowo-Gubran
Sejumlah kata atau pilihan diksi Gibran pada debat yang sedang berlangsung saat ini sama sekali sudah tidak menghargai dua debater lainnya, Mahfud dan Cak Imin. Ini berpotensi menggerus posisi elektabilitas Prabowo-Gibran.
Salah satu di antaranya "tegoran" Gibran ke Gus Imin pada rekaman di atas sangat tidak pantas dalam suatu perdebatan formal. "Tegoran" Gibran tersebut berpotensi dimaknai publik sebagai tidak menghormati Gus Imin sebagai "teman" debat.
Gibran harus hati-hati melakukan pilihan diksi. Gibran harusnya fokus substansi.
Ini salah satu bukti tak terbantahkan bahwa perilaku Gibran di video yang sudah beredar tersebut di atas yang terjadi pada debat antar Cawapres kemarin malam menunjukkan bahwa Gibran sama sekali tidak memiliki kematangan emosional.
Selain itu, perilaku tersebut dari sudut psykologi komunikasi, tidak menghargai KPU yang sudah merancang dan menyelenggarakan Debat Cawapres dengan sangat serius, tidak menghargai *dua debater yang lain serta tidak menghargai semua khalayak penonton di seluruh tanah air.
Perilaku Gibran tak ubahnya seperti STAND UP COMEDY. Ini tidak lazim dalam sebuat acara debat formal untuk menjadi pemimpin nasional, sebagai Wakil Presiden untuk negara Indonesia yang berazaskan keberadaban, yang tertuang pada Sila Kedua Pancasila yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Emrus Sihombing
Komunikolog Indonesia