News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Ratil 2, 31 Desember-04 Januari 2021

Ratil 2, 31 Desember-04 Januari 2021



Disusun oleh:  Zainul Abidin

SURAT AL-FATEHA

III.

AYAT 1.BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”

Maknanya ada dua aradh Allah berupa sifat-sifatnya secara jelas disebut AR-RAHMAN dan AR-RAHIM.

Ar-Rahman rujuk surat Ar-Arahman artinya: 

Dia yang mengajarkan Al-quran’

Ar-Rahim rujuk surat Al –Ahzab ayat (43):

Dia yang menyanyangi orang beriman"

Pelaksana ajaranya terdapat dalam Al-quran surat Al - Baqaroh ayat 2:

Al-quran petunjuk bagi orang bertaqwa”

Surat Al-Anbiya ayat 105 menegaskan:

 “..........,bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba2 yang saleh"

Surat Al-Araf ayat 10 mengingatkan: 

“ dan sungguh, kami telah menempatkan kamu di bumi dan disana kami sediakan sumber kehidupan (tetapi)sedikit sekali kamu yang bersyukur’.

Bismillahi adalah makna ismun atau isim mukrof (nama keterangan) (ismullahi) yang mengacu kepada Allah secara oknum atau Dzat yang seharusnya diterjemahkan Allah itu ciptanya yaitu Ilmu  Al-Quran.

Dalam bahasa Indonesia nama keterangan disebut adverbial yang jumlahnya sebanyak 14.

Tafsir dibawah ini dengan quran bil quran (tafsir riwayat/al-ma’tsur):

Mudah-mudahan saya jadi atas pilihan Alquran (ilmu Allah) chair lawan shar lagi memberi kepastian atas pilihan masing-masing”

 ”Saya/kami sebagai mahluk Allah,menyatakan bahwa saya/kami hanya akan mengabdi kepada Allah yang telah mengajarkan Alquran sebagai bukti kasih sayangnya dengan meneladeni Rasulnya dan bantuan sarana yang di amanatkanya”.

“Mudah-mudahan saya hidup dengan ilmu  Allah yang telah mengajarkan Alquran menurut sunnah rasul lagi yang memberi satu kepastian hidup menurut pilihan masing-masing”.

AYAT 2. ALHAMDU LILLAAHI RAABI AL’AAMIINA:

Segala puji-puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam”

 “....menjadi penayunjung hidup hidup atas pilihan pilihan ilmu  pembimbing  semnesta kehidupan”.

Dengan pemahami ajaran ilmuNya yaitu Al Quran Menurut Sunah Rasul Muhammad  menjadi pedoman dan pembimbing kehidupan di alam semesta dan tidak ada yang menandinginya ”.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti dari:

-  Puji :  ‘(Pernyataan) rasa pengakuan penghargaan yang tulus akan kebaikan (keunggulan) sesuatu’.

- Puji-pujian : ‘Perkataan memuji-muji kebaikan’.....

- Penyanjung : ‘Melontarkan kata-kata pujian untuk membangkitkan rasa senang’

- Hidup : ‘Masih terus ada, bergerak dan bekerja sebagaimana mestimnya (tentang Manusia,Hewan Tumbuh-tumbuhan, dll)’

1.Pujian itu hanya untuk Allah (ungkapan rasa syukur seseorang terhadap Allah).

2.Allah,Tuhan atau diartikan ajaranya yaitu Al-Quran (pilih mana yang menyentuh nilainya dan dapat direalisasikan secara nyata).

3.Semesta alam, Alam semesta, Semesta tiada tanding

CATATAN:

Sebelum  memuji, mengungkapkan sesuatu atau melontarkan perkataan terlebih dahulu haruslah tahu dulu apa bentuk penghargaannya sehingga keluarlah yang namanya pujian itu. Dalam hal ini memuji Allah atau ‘Alhamdu lillaah’.

Sudah jelas bentuk pujian yang di maksud tersebut adalah  Al Quran bukan berarti harus mengulang-ngulang bacaan  ‘Alhamdu lillaahi’ terus menerus. 

Seharusnya ‘Alhamdu Lillaahi’ direalisasikan dalam kehidupan nyata sesuai sunah.

‘Alhamdu Lillaahi’  itu harus diterjemahkan secara nyata yang sebenarnya berbentuk benda atau barang yang berharga dan bernilai, benda (sesuatu) yang bernilai tersebut, SESUATU itu adalah  “Al Quran”  yang  harus di syukuri (terima kasih)  karena dengan Al Quran itu adalah pedoman dan petunjuk orang yang bertaqwa sesuai surat Al Baqaroh ayat (2).

Sinonim ‘PUJIAN’ itu banyak maknanya antara lain seperti Pemahaman, Pengetahuan. 

Artinya jika kita tidak pemahami Al Quran atau  Al Quran bukan  ilmu pengetahuan .

https://lektur.id/sinonim-pujian/

Ini berarti tidak sesuai dengan surat Al Baqaroh ayat (2) bahwa Al Quran itu sebagai petunjuk hidup bagi orang-orang yang bertaqwa,maksudnya  agar tidak keliru untuk menjalani hidup, kita pemahami Al Quran dan Al Quran sebagai  Ilmu pengetahuan itu berarti kita harus ber-syukuri ber-(terima kasih) kepada Allah sehingga tidak salah menilai hidup di dunia ini.

 Rasa bersyukur atau berterima kasih itu bukan dengan cara pengagungkan, memuji ‘Oknum’ atau ‘Dzat’ NYA yang tidak memilik batas dan tidak bisa di jadikan pedoman hidup. 

Kita tinggal memilih apakah kita agungkan ALLAH itu sebagai Dzatnya (oknumnya) atau ciptaanya yaitu AL QURAN. Dan  tidak ada paksaan, kata Allah 'siapa yang mau'.

Jika kita agungkan DzatNya maka konsekuensinya tidak akan dapat solusinya untuk apa fungsi Al quran itu karena kita berkesibukan dengan Allah sebagai DzatNYA


Sedangkan mengagungkan dalam arti mempelajari Al quran maka kita akan bertemu dengan benar tidaknya untuk menjalani hidup ini sesuai  menurut sunnah rasul. 

Maka kita akan berkesibukan untuk memikirkan Al quran yang kita pelajari maka hasilnya jadi melekat ke diri kita dan bisa kita tentukan untuk bersikap hidup.

Dan harus di ingat Allah atau Rabbi  itu sebaiknya diterjemahkan ciptaanNYA atau ajaraNYA yaitu ‘Al Quran’ bukan ‘Oknum’ atau ‘Dzat’NYA.

.......,Ada alam manusia, alam jin, Lafal al-aalamiin merupakan bentuk jamak dari lafal ‘aalam’,yaitu dengan memakai huruf ya dan huruf nun untuk menekankan mahkluk berakal/berilmu atas yang lainya. 

Kata aalam berasal dari kata ‘alaamah(tanda) mengingat ia adalah tanda bagi adanya yang menciptakanya.(tafsir al-jalalain).

Dan itulah maksud dari “ Alhamdu Lillaahi Robbi Al’aamiina’ .

Ayat ini di khususkan bagi orang yang benar-benar beriman bukan hanya mengaku-ngaku saja bahwa dirinya sudah beriman, IMAN itu harus di uji coba dulu pembuktiannya, bagaimana dalam penerapkan Iman dalam diri sendiri.

Iman yang dimaksud itu adalah IMAN menurut sunnah rasul:

Artinya : “IMAN itu adalah tambatan/keyakinan HATI yang menggema ke dalam seluruh UCAPAN dan menjelma ke dalam segenap laku TINDAKAN (PERBUATAN),” (HR. Turmudzi).

IMAN yang diajarkan oleh Rasulullah ada 3 kreteria, yaitu HATI, UCAPAN dan TINDAKAN (PERBUATAN). 

Bukan  saja Al-Imaanu a’dun bil qalbi faqad (IMAN itu cukup PERCAYA didalam hati saja). 

Ini sinyal bahwa IMAN itu percaya saja tanpa ada pembuktian, tolak ukur, experimen, uji coba dan analisis yang ilmiah sesuai ilmu pengetahuan. 

Seharusnya IMAN diuji, di experimenkan, di analisasi dan di ujicoba dalam kehidupan sehari-hari.

 Ayat (1) diatas dijadikan kebiasaan diucapkan diawal laku perbuatan dan ayat (2) dI ucapkan pada akhiri suatu laku perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun tentunya dikembalikan kepada ALLAH ke ajaranya bukan kepada Dzatnya .

http://studi-aqmsr.blogspot.com/2013/12/arti-kata-iman-menurut-sunnah-rasul.html

REFERENSI: 
-KEMENAG-RI 
- Tafsir  Al-Jalalain 
- Al Qur'an Menurut Sunnah Rasul (AQMSR)

Bersambung.....
 
 
 

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.