News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Meningkatnya eskalasi konflik menyulitkan terlaksananya dialog Indonesia-Papua

Meningkatnya eskalasi konflik menyulitkan terlaksananya dialog Indonesia-Papua



The Jambi Times, JAYAPURA | Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI, Profesor Dr. Cahyo Pamungkas berpendapat eskalasi konflik di Papua belakang ini semakin menyulitkan terwujudnya dialog damai.

Dialog damai menyelesaikan masalah Papua digagas berbagai pihak yang tergabung dalam Jaringan Damai Papua atau JDP sejak 2009 silam.

Akan tetapi hingga kini upaya upaya damai lewat dialog antara pihak di Papua dan pemerintah Indonesia belum juga terwujud.


“Eskalasi konflik kekerasan makin meningkat sehingga ide dialog makin sulit diperjuangkan oleh JDP. Namun menurut saya, dialog itu masih penting,” kata Cahyo Pamungkas kepada Jubi melalui panggilan teleponnya, akhir pekan kemarin.




Cahyo mengatakan, Koordinator JDP sebelumnya almarhum Pater Neles Tebay telah menyampaikan ide dialog damai kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Gagasan itu disampaikan saat Jokowi bertemu para pemimpin agama dan tokoh masyarakat Papua di Istana Presiden, 15 Agustus 2017 silam.

Ketika itu presiden menyetujui pelaksanaan dialog sektoral. Akan tetapi tidak ada tindaklanjutnya hingga kini, meski setelahnya terjadi sejumlah pertemuan antara JDP dengan berbagai pihak, termasuk Kantor Staf Presiden.

“Kalau dilihat dialog sektoral inikan dialog pemerintah dengan masyarakat Papua untuk membahas sektor tertentu,” ujarnya.

Menurut Cahyo, hal yang akan dibahas kalau saja dialog sektoral itu terlaksana misalnya sektor kesehatan, pendidikan, pembangunan dan lainnya.

“Akan tetapi ini belum dilakukan. Dialog sektoral inikan yang paling soft. Dialog yang tidak menyentuh masalah politik, pengamanan, identitas dan lain lain. Itupun tidak dilakukan,” ucapnya.

Beberapa waktu lalu, salah satu pekerja kemanusiaan di Papua, Pastor Santon Tekege mengatakan dialog damai merupakan solusi terbaik mengatasi gejolak sosial dan politik di Tanah Papua.

Menurutnya, dialog damai sejalan dengan garis perjuangan pihak Gereja dalam menyelesaikan krisis kemanusiaan di Papua.

“Gereja tidak pernah memihak siapa pun. Namun, dialog damai harus difasilitasi pihak ketiga yang independen, seperti (penyelesaian konflik) di Aceh,” kata Pastor Tekege beberapa waktu lalu.

Karena itu katanya, pihak TNI dan Polri maupun Oganisasi Papua Merdeka atau OPM harus menghilangkan sikap permusuhan sehingga terwujud dialog damai tersebut. (Jubi)

Editor: Edho Sinaga

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.