News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Info penyanderaan Susi Air, TPN-PB: Kami anggap itu rekayasa TNI

Info penyanderaan Susi Air, TPN-PB: Kami anggap itu rekayasa TNI



The Jambi Times, JAYAPURA | Markas Pusat Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB-OPM memastikan informasi penyanderaan pesawat di Kabupaten Puncak adalah rekayasa TNI.

“Audio ini hasil komunikasi dengan Militer Murib, Panglima Kodap TPNPB Sinak. Jadi kami anggap itu rekayasa oleh TNI-Polri,” ungkap juru bicara  TPNPB-OPM, Sebby Sambom, kepada redaksi Jubi, Senin (15/3/2021).

Komunikasi dalam Bahasa Suku Lanny itu, Murib menjelaskan pihaknya tidak tahu menahu soal informasi itu.


Kata dia, pihaknya tidak hanya berkomunikasi dengan Panglima Kodav tetapi juga dengan Panglima Tinggi TPNPB, Goliat Tabuni, dan Komandan Operasi Lapangan TPNPB, Lekakag Talenggen.




“Pimpinan TPNPB, Lekagak Telenggen, Militer Murib, dan Gen Goliath Tabuni bilang bahwa mereka belum ketahui,” ungkapnya.

Kata dia, TPNPB hanya kambing hitam dari pihak yang berkepentingan. Pihak TNI maupun pihak  yang melakukan aksi, yang tidak jelas itu.

“Tapi dari bahasa media-media Indonesia sangat jelas, yaitu mereka sandera karena tidak dapat uang desa. Dari kalimat ini sangat jelas bahwa itu propaganda TNI/Polri,” ungkapnya.

Baca juga: TPNPB belum bisa mengonfirmasi kabar penyanderaan pilot dan penumpang Susi Air


Sebelumnya, Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III,  Kolonel CZI IGN Suriastawa, menerbitkan siaran pers tertulis yang menyatakan TPNPB sempat menyandera pilot Susi Air dan tiga penumpangnya di lapangan terbang Wangbe. Informasi itu didapatkan dari pilot pesawat itu, Kapten Ian John Terrence Hellyer, yang berwarganegaraan Selandia Baru.

Hellyer mengungkapkan bahwa ia dan tiga penumpang warga Papua sempat disandera sekitar 30 orang bersenjata di Wangbe sekitar pukul 06.20 waktu Papua (WP). Ketiga warga asli Papua itu adalah Ricky Dolame, Arikala Dolame, dan Arike Wandikbo.

Penyanderaan itu berakhir setelah ada negosiasi antara penumpang dan kelompok bersenjata itu. Sekitar pukul 08.36 WP, pesawat Susi Air PK BVY itu terbang ke Bandara Moses Kilangin Timika dan mendarat dengan selamat.

“Kami telah mendapat laporan informasi adanya penyanderaan pesawat selama 2 jam di lapangan terbang Wangbe, Kabupaten Puncak. Meskipun tidak terjadi korban, namun kejadian ini menunjukkan aksi teror KSB di wilayah Papua, termasuk teror terhadap aktivitas penerbangan sipil,” kata Suriastawa dalam keterangan pers tertulis yang diterima Jubi, Sabtu (13/3/2021). (*)

Editor: Dewi Wulandari

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.