Soal Covid-19, AS-Cina Saling Tuduh
The Jambi Times, IRAN | Perang kata-kata antara Amerika Serikat dan Cina mengenai Virus Corona (Covid-19) berlanjut terus hingga Senin 23 Maret 2020 lalu setelah informasi yang di keluarkan oleh Kedutaan Besar China di Perancis yang mengatakan bahwa wabah Virus Corona (Covid-19) sebenarnya datang dari Amerika Serikat (AS).
Presiden Donald Trump dan pejabat Amerika lainnya telah berulang kali mengungkaokan bahwa Virus Corona (Covid-19) itu sebagai "Virus Cina", yang membuat Beijing marah dan memicu tuduhan-tuduhan tentang asal-usul penularan itu.
AS-Cina terus berdebat tentang asal usul Virus Corona sejak Virus ini mulai menyerang manusia di Wuhan.
"Apakah Amerika Serikat tidak mencoba menularkan pneumonia karena virus korona baru sebagai flu?"
Kedutaan besar China di Prancis mengatakan bahwa penutupan Juli tahun lalu Pusat Penelitian Senjata Biokimia Amerika terbesar di pangkalan Fort Detrick di Maryland.
"Setelah penutupan, serangkaian pneumonia atau kasus serupa muncul di Amerika Serikat," katanya.
Tuduhan Iran Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengklaim beberapa hari lalu Minggu (22/03/2020) bahwa Virus Corona bisa jadi buatan manusia oleh Pemerintah AS.
Virus secara khusus dibangun untuk Iran menggunakan data genetik Iran, yang mereka peroleh melalui berbagai cara", katanya.
Menyebut COVID-19 sebagai "virus Wuhan", Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Senin 23 Maret 2020 kemarin mengatakan "Buatan palsu Khamenei".
"Dia bekerja tanpa lelah untuk menyusun teori konspirasi dan memprioritaskan ideologi atas rakyat Iran," kata Pompeo tentang pemimpin tertinggi.
Trump dan Pompeo telah membuat marah Beijing dengan berulang kali menuduh itu"Virus Cina" ketika membahas wabah COVID-19 yang pertama kali terdeteksi di kota Wuhan di Cina.
Awal bulan ini, juru bicara kementerian luar negeri di Beijing, Zhao Lijian, mengungkapkan dalam sebuah tweet bahwa Militer AS membawa virus ke Wuhan.
Seoerti yang dilangsir aljazzera.com AS menanggapi dan memanggil duta besar China, menuduh Cina "menyebarkan teori konspirasi" dan "berusaha untuk mengelak atas kritikan karena perannya dalam memulai pandemi global ini tidak memberi tahu kepada dunia.