News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Menteri dan Wamen Pilihan Jokowi, Rosyid Arsyad : KPP Akan Bergerak Minta Mundur Atau Diberhentikan

Menteri dan Wamen Pilihan Jokowi, Rosyid Arsyad : KPP Akan Bergerak Minta Mundur Atau Diberhentikan

 
The Jambi Times, JAKARTA | Komite Pedagang Pasar (KPP) organisasi pedagang pasar yang pernah viral, pada waktu pilpres selalu berhadapan dengan Sandiaga Uno saat keliling ke pasar pasar, terkait isu harga pangan dan politisasi pasar. 
 
Komite Pedagang Pasar (KPP) yang memang di kenal satu satunya relawan militan dan loyal Jokowi Ma'ruf Amin, yang memang sudah banyak membantu memenangkan Jokowi Ma'ruf Amin di Pilpres, dengan cara membuat sendiri dan membagikan langsung Alat Peraga Kampanye (APK) Jokowi Ma'ruf keliling ke pasar pasar dan pelosok wilayah se Indonesia, tidak ada satupun Komite Pedagang Pasar (KPP) di berikan bantuan dari Jokowi, Partai Politik dan Tim Pemenangan Jokowi Ma'ruf Amin dan Komite Pedagang Pasar (KPP) tidak terpikirkan akan mendapat jabatan kepada Joko Widodo dan KH. Ma'ruf Amin yang sudah berhasil terpilih dan di lantik menjadi Presiden RI dan Wakil Presiden RI 2019 sampai 2024.

Saat ini Komite Pedagang Pasar (KPP) menyatakan, kekecewaannya atas nama menteri dan wakil menteri yang dipilih untuk membantu kinerja Joko Widodo dan KH. Maruf Amin lima tahun kedepan, di karenakan ada menteri dan wakil menteri yang baru saja di lantik tidak sesuai kemampuan di bidangnya.

"Kami memenangkan pak Jokowi dan Abah Ma'ruf tulus dan senang hati, ketika melihat nama nama yang dilantik sebagai menteri dan wakil menteri tentunya kami ada rasa kecewa, karena menteri dan wakil menteri ada yang tidak sesuai kemampuannya, tentunya khawatir akan mempermalukan Presiden Jokowi, daripada diberhentikan di tengah jalan lebih baik mundur karena tidak sesuai kemampuannya, sebelum 100 hari di pecat jadi malu karena kerjanya tidak beres" kata Ketua Umum Komite Pedagang Pasar (KPP) Abdul Rosyid Arsyad.

Rosyid menjelaskan dari 38 menteri yang dilantik oleh Presiden Jokowi kemarin beberapa diantaranya tak sesuai dengan alokasi tempat dia bekerja. 

"Kami akan memantau kinerja menteri-menteri dan wakil menteri tersebut selama 100 hari kedepan, lebih baik mundur daripada diberhentikan sebelum 100 hari di lantik," jelasnya.

Lebih lanjut rosyid juga menuturkan jika nantinya ada menteri dan wakil menteri, yang tak bekerja optimal selama 100 hari tersebut. Maka pihaknya akan mengirimkan rapor nilai setiap menteri kepada presiden Jokowi dan akan bergerak turun ke jalan memaksa menteri dan wakil menteri untuk mundur yang tidak sesuai kapasitas daripada diberhentikan Presiden Jokowi.

"Jika ada yang tak maksimal kinerjanya, maka akan kami usulkan kepada Bapak Presiden Jokowi untuk meninjau menteri dan wakil menteri tersebut agar diturunkan berhentikan langsung, jika tidak didengarkan, kami akan turun ke jalan daripada Indonesia tidak Maju, hanya karena menteri dan wakil menteri tidak bekerja optimal, kami akan bergerak turun ke jalan memaksa mundur menteri dan wakil menteri yang tidak bekerja optimal, selama waktu 100 hari di lantiknya menteri dan wakil menteri" tegasnya.(**)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.