Rachmat Yasin Diperiksa KPK, Ketum PPWI: Pemerintahan Kabupaten Bogor M Tetap Berjalan Baik
The Jambi Times, BOGOR | Mantan Bupati Bogor Rachmat Yasin (RY) kembali diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan kasus gratifikasi dan pemotongan SKPD untuk biaya kampanye tahun 2013 dan 2014. Sebagaimana diketahui bahwa KPK menetapkan mantan Bupati Bogor 2008-2013 Rachmat Yasin itu sebagai tersangka kasus suap. RY sapaan akrabnya kini dijerat dengan kasus dugaan memalak para Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) selama menjabat.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah
menuturkan Tersangka RY diduga meminta, menerima atau memotong
pembayaran dari beberapa SKPD sejumlah Rp 8.931.326.223 miliar. Uang
sebanyak hampir Rp 9 miliar itu diduga digunakan Rachmat untuk biaya
operasional dan kebutuhan kampanye Pemilihan Kepala Daerah dan Pemilihan
Legislatif yang diselenggarakan pada 2013 dan 2014.
Menyikapi
hal itu Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson
Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA, mengapreasi kinerja KPK dalam memberantas
segala bentuk penyalahgunaan wewenang oleh pejabat pemerintah, baik di
pusat maupun di daerah-daerah. "Kita mengapresiasi dan berterima kasih
kepada KPK yang sudah melaksanakan tugasnya dengan baik, secara tegas
menindak para pejabat yang menyalahgunakan kewenangan selama menjabat,"
tutur alumni PPRA-46 Lemhannas RI tahun 2012 ini, melalui jaringan
ponselnya, Jumat (28 Juni 2019).
Berhubung RY
merupakan saudara kandung dari pejabat Bupati Bogor saat ini, Ade Yasin
(AY), Wilson berharap agar roda pemerintahan Kabupaten Bogor tidak
terganggu. Dirinya mengatakan bahwa yang ditangkap KPK itu adalah RY,
tidak ada sangkut pautnya dengan Ade Yasin, dan roda pemerintahan
Kabupaten Bogor harus tetap berjalan sebagaimana mestinya.
"Jangan
karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Bahkan, ini saatnya untuk
Ade Yasin membuktikan ke publik bahwa di bawah pemerintahan dia (Ade
Yasin -red) Kabupaten Bogor harus benar-benar bersih dari kasus korupsi.
Ade Yasin harus berani menindak tegas bawahannya bila ada yang
korupsi," imbuh Wilson.
Alumni program
persahabatan Indonesia Jepang inipun berharap, dengan adanya kejadian
penetapan tersangka tindak kriminal oleh KPK terhadap RY, menjadi cambuk
dan pekerjaan rumah (PR) tersendiri untuk Ade Yasin agar memerangi
korupsi, dan di bawah pemerintahan Ade Yasin bersama wakilnya Iwan
Setiawan, Kabupaten Bogor benar-benar bersih dari kasus Korupsi.
“Kita
dari PPWI akan mengawal kebijakan pemerintahan Ade Yasin dan Iwan
Setiawan, agar Kabupaten Bogor benar-benar bersih dari korupsi dan
masyarakatnya menjadi sejahtera," pungkas Wilson. (WDO/Red)