Orang Rimba Tewas Akibat Air Perkebunan, Pertemuan ini Tertutup Untuk Wartawan
THE JAMBI TIMES - JAMBI -Pertemuan Forum Bupati di Provinsi Jambi terkait pengakuan dan perlindungan hak hak masyarakat adat di gelar di ruang utama setda Provinsi Jambi ,Jalan Jenderal A.Yani No. 1 Telanaipura Jambi,Selasa 28 Agustus 2018,pukul 09:00 wib - 12:00 wib,pertemuan ini sempat molor satu jam.
Kegiatan yang penting ini sebenarnya dikhususkan kepada para bupati seprovinsi Jambi.Diruang ini penuh di hadirkan oleh para peserta dari berbagai daerah.
Dan terlihat yang hadir hanya dua bupati yaitu,bupati kabupaten Batanghari,Syahirsah dan bupati Sarolangun Ce Endra.
Staf kepresidenan sempat bertanya kepada dua orang wanita sebagai panitia dari dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi mengenai kehadiran para bupati.
Pihak staf kepresidenan ini minta absen kehadiran para bupati.
Hadir dari perwakilan Direktorat pemberdayaan komunitas adat terpencil kementerian sosial RI,HL.Gaol dan juga hadir dari Deputi V staf kepresinenan RI.
Sekda,M.Dianto menjelaskan pertemuan ini menindaklanjuti kunjungan Presiden RI 2015 lalu soal Suku Anak Dalam (SDA).
Sekda juga memaparkan bahwa ada kejadian yang mana suku anak dalam meninggal dunia di desa Jeluti kecamatan Bathin XXIV, Kabupaten Batanghari,kematian SAD ini akibat setelah mengkonsumsi air perkebunan yang tercemar".
Tapi sangat di sayangkan,setelah perwakikan dari Deputi V staf kepresidenan RI saat memberi sambutan di ruang utama tersebut.
Oleh panitia ,wartawan di dalam ruangan tersebut di perintahkan keluar karena pertemuan ini tertutup untuk media.
Saat di konfirmasi The Jambi Times kepada pihak panitia Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi bahwa rapat tertutup ini di perintahkan dari pihak deputi V kepresidenan RI.(tim redaksi)
