News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Tolak PHK Massal,Ratusan Buruh Hari ini Demo

Tolak PHK Massal,Ratusan Buruh Hari ini Demo



THE JAMBI TIMES - JAKARTA– Sekitar 300an buruh dari Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI-KPBI) berunjukrasa menolak PHK liar terhadap 300 karyawan tetap di produsen makanan PT Arnott’s Indonesia sejak 28 Mei 2018. Perusahaan yang memproduksi Tim Tam, Nyam Nyam, dan Good Times itu juga merekrut ratusan karyawan kontrak untuk menggantikan para pekerja tetap yang di-PHK sepihak.

Aksi unjuk rasa tersebut digelar di depan Kantor Pusat PT Arnott's Indonesia yang beralamatkan di Jalan TB Simatupang, Kav 53A, Plasa Oleoz, Kebagusan, Jakarta Selatan. PHK dimulai dengan pengumuman program Pengunduran Diri Sukarela. Namun, perusahaan memberikan kuota dan memaksa serikat menyerahkan nama dan bahkan menunjuk nama peserta program secara paksa. 
FPBI sendiri tidak dapat menerima alasan perampingan sebagai alasan PHK. Ketua Cabang FPBI Kota Bekasi Agus Sriyanto menyebutkan produsen makanan asal Australia itu gagal membuktikan dalam perundingan perlunya perampingan.

"Perusahaan bilangnya sedang merugi dan mau efisiensi dengan memakai mekanisme Pengunduran Diri Sukarela. Namun perusahaan tidak bisa membuktikan dimana letak kerugian perusahaan," ungkapnya pada Selasa, 5 Juni 2018.  Agus Sriyanto sendiri merupakan salah satu buruh PT Arnott's Indonesia yang juga menjadi korban PHK.

Agus menegaskan PHK massal ini terindikasi kuat sebagai pemberangusan serikat. Sebab, PHK menyasar anggota dan pengurus serikat. Sebab, mayoritas pengurus FPBI PT Arnott's Indonesia menjadi korban PHK. Dia menyatakan bahwa FPBI akan melakukan tindakan tegas kepada perusahaan jika indikasi Union Busting ini benar terjadi.

Selain itu, perampingan juga tidak dapat dibuktikan karena perusahaan tidak mengurangi jumlah karyawan. Setelah mem-PHK sepihak karyawan tetap, manajemen merekrut karyawan-karyawan baru. Namun, karyawan baru tersebut berstatus kontrak dan bahkan harian. Alhasil, buruh semakin jauh dari kepastian kerja.

Di sisi lain, Ketua Umum Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI-KPBI) Herman Abdulrohman menyatakan bahwa tindakan PHK yang terjadi di PT Arnott's Indonesia adalah tindakan kejahatan kemanusiaan. Ini karena PHK dinilai telah merampas hak hidup kaum buruh dan keluarganya. "Saya tegaskan kepada PT Arnott's Indonesia agar segera mencabut kebijakan PHK sepihak, dan segera mempekerjakan kembali buruh yang terkena PHK pada posisi semula," tegas Herman Abdulrohman.

Herman juga menegaskan akan terus mengawal persoalan ini sampai tuntas, karena dia menganggap bahwa PHK sepihak itu bukanlah kejadian biasa-biasa saja yang harus terus menerus di wajarkan apalagi di benarkan.

Selain unjuk rasa, FPBI mengajak seluruh masyarakat untuk memboikot produk PT Arnott’s Indonesia. Ajakan itu diserukan melalui struktur organisasi serikat buruh dan jejaring gerakan rakyat. Boikot ini bertujuan untuk memberikan tekanan pada manajemen agar membatalkan kebijakan PHK massal itu.

Aksi yang dilakukan oleh FPBI sekaligus bertepatan dengan bulan suci Ramadhan ini juga mendapatkan dukungan dari beberapa organisasi buruh lainnya yang hadir terlibat aksi unjuk rasa. Di antaranya adalah Serikat Mahasiswa Indonesia, Federasi Buruh Lintas Pabrik (FBLP-KPBI), Konfederasi Serikat Nasional (KSN), Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia (FBTPI-KPBI), dan Sentral Gerakan Buruh Nasional (SGBN).

Bahkan beberapa organisasi serikat buruh di Internasional juga memberikan dukungan solidaritas dengan melakukan kecaman terhadap PT Arnott's Indonesia yang sudah sewenang-wenang melakukan PHK sepihak. Di antaranya adalah Asian Transnational Corporations (ATNC) Monitoring Network.

Berdasarkan keterangan dari Dedi humas Federasi Perjuangan Buruh Indonesia melalui Whatspp,Kamis pagi tadi  pada  7 Juni 2018 menegaskan bahwa hari ini (07/06) akan di gelar aksi demo pada pukul 11 siang ini di kantor Kementerian  Tenaga Kerja RI.

"Ini karena menguatnya tren PHK terhadap karyawan tetap untuk digantikan dengan karyawan berstatus kontrak atau bahkan harian untuk memperbesar laba," katanya.

Di tambahkan lagi bahwa tren ini terjadi di perusahaan investasi asing PT Arnott’s Indonesia. Menjelang hari kemenangan Idul Fitri, PT Arnott’s Indonesia melakukan PHK pada 300 karyawan tetap dengan alasan perampingan karyawan. Padahal, perusahaan pembuat biskuit ternama itu menerima karyawan baru berstatuskan kontrak perharian.

PHK massal itu juga terindikasi kuat berupa pemberangusan serikat. Ini karena seluruh pengurus Federasi Perjuangan Buruh Indonesia (FPBI) di-PHK sepihak.

Menyikapi hal tersebut, Federasi Perjuangan Buruh Indonesia akan melakukan unjuk rasa untuk menolak PHK dan pemberangusan serikat di PT Arnott’s Indonesia. Unjuk rasa ini juga akan mendesak Kementerian Tenaga Kerja untuk mengambil sikap terkait persoalan tersebut.

Unjuk rasa ini adalah rangkaian perjuangan kami dalam menolak PHK sepihak yang dilakukan oleh PT Arnott’s indonesia dan menuntut untuk dipekerjakan kembali.(*)


Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.