News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Investasi Menjelang Penutup Tahun

Investasi Menjelang Penutup Tahun



JAKARTA – Akhir tahun sebentar lagi tiba. Sebelum menikmati liburan pergantian tahun, saatnya mengevaluasi portofilo investasi. Apakah hasil investasi dari portofolio yang kita susun di awal tahun sesuai dengan target hasil investasi yang direncanakan? Apabila hasil investasi menyebabkan komposisi alokasi portofolio berbeda, maka saatnya melakukan strategi rebalancing portfolio di akhir atau di awal tahun. Tetapi rencana rebalancing harus dipersiapkan mulai dari akhir tahun.

Apakah yang dimaksud dengan rebalancing portfolio? Nah, rebalancing ada kaitan dengan profil risiko investor. Ada tiga tipe risiko investor, agresif, moderat dan konservatif. Investor agresif contohnya, akan mengalokasikan dana investasi mayoritas ke produk investasi yang bepotensi memberi return tinggi, dengan risiko yang tinggi pula, misalnya 80% pada saham dan 20% pada instrumen pendapatan tetap. Sebaliknya si konservatif justru, 80% pada instrumen pendapatan tetap, dan 20% pada saham.



Di akhir tahun hasil investasi ditambah pokok investasi dihitung. Kadang saat akhir tahun hasil akhir bisa berubah komposisinya. Yang tadinya portofolio investasi di awal tahun 80:20. Bisa saja di akhir tahun dengan menambahkan potensial gain menjadi bergeser menjadi 60:40, karena keuntungan di porsi yang awalnya hanya dialokasikan 20% lebih besar dari perkiraan. Di awal tahun, komposisi portofolio harus dikembalikan sesuai profil risiko dan target hasil investasi. Inilah yang dimaksud dengan rebalancing portfolio.

Agar di awal tahun sudah seimbang kembali, maka perlu melepas (menjual) sebagian dari isi portofolio investasi yang menghasilkan return atau capital gain lebih tinggi dan hasilnya dibelikan instrumen yang porsi atau komposisinya berkurang. Sehingga di awal tahun sudah dengan komposisi yang sama dengan awal tahun sebelumnyna. Atau bisa juga, menukar instrumen, misalnya mengganti jenis saham, dengan saham lain yang dinilai memiliki potensi yang lebih baik.

Strategi melakukan penyesuaian portofolio bertujuan untuk mengoptimalisasi tingkat return sekaligus menjaga agar tujuan keuangan tetap tercapai. Cara ini juga mampu menjaga agar dana investor tidak terlalu tergerus dan mengamankan sebagian profit (jika ada) pada saat kondisi saham sedang tidak terlalu bagus.

Strategi lain yang tidak kalah penting dipersiapkan investor menjelang akhir tahun adalah diversifikasi portofolio. Ini merupakan cara untuk meminimalkan risiko dengan menyebar investasi pada beberapa instrumen yang berbeda. Di akhir tahun investor bisa mulai melihat instrumen mana saja yang harus ditambahkan atau diganti dan disesuaikan untuk meminimalkan risiko. Tidak hanya diversifikasi pada jenis produk, juga pada produk yang sama tetapi disebar ke banyak perusahaan atau sektor yang berbeda. Misalnya berinvestasi pada saham, sebaiknya memiliki saham beberapa perusahaan di beberapa sektor usaha yang berbeda. Agar ketika terjadi sesuatu pada satu perusahaan atau industri tertentu tidak mengakibatkan 100% investasi hilang atau tergerus.

Strategi investasi yang terakhir yaitu strategi rupiah cost averaging. Strategi investasi ini dilakukan dengan cara investor berinvestasi secara berkala, tanpa melihat kondisi pasar modal, apakah sedang naik atau turun. Strategi ini cocok digunakan bagi investor yang dananya masih terbatas dan memiliki jangka waktu yang masih panjang untuk mencapai tujuan keuangannya. Produk yang tepat digunakan untuk strategi ini adalah reksa dana, karena reksa dana bisa dibeli secara berkala dengan nilai yang relatif terjangkau. Kerja sama dengan bank ikut memudahkan investor bisa meminta fasilitas autodebit untuk membeli reksa dana secara berkala setiap bulan dengan nilai yang sudah ditetapkan. (TIM BEI)
(rzy/okzn)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.