Cegah Konflik, Bupati Tanjabtim Kumpulkan Pemuka Agama
THE JAMBI TIMES - MUARA SABAK - Belakangan sering terdengar pertikaian yang dibumbui isu SARA (suku,
agama dan ras). Seharusnya hal itu tidak terjadi seandainya rasa saling
menghargai dapat dipelihara dengan baik. Karenanya, pandai memelihara
rasa saling menghargai itu penting.
Demikian pesan Bupati Tanjung Jabung Timur H Romi Hariyanto kepada para tokoh berbagai agama yang tergabung dalam FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Kabupaten Tanjung Jabung Timur di Muarasabak, Selasa (29/8) pagi. Romi sengaja mengumpulkan para pemuka agama Islam, Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu yang ada di daerah itu guna merumuskan kebijakan bersama untuk mencegah timbulnya potensi konflik SARA.
Dia memberi arahan agar kebijakan yang
dihasilkan dari forum tersebut harus mengedepankan pemberdayaan
masyarakat. "Cara ini saya kira penting, agar rasa saling menghargai itu
tidak hanya terpelihara namun juga tumbuh secara natural khususnya pada
generasi penerus kita, yang harus jujur kita akui sangat rentan
terprovokasi,"urai Romi.
Rasa saling menghargai, semestinya dimulai dari pandainya kita menjaga tutur kata dan sikap. Baik ketika berkomunikasi secara langsung maupun saat berkomunikasi di dunia maya atau media sosial. Kehatian-kehatian sangat dibutuhkan dalam hal ini. "Menahan diri untuk tidak cepat bereaksi pada suatu isu yang belum terverifikasi, dan memastikan bahwa saat kita bereaksi tidak ada orang lain yang tersakiti,"tambahnya.
Romi berharap FKUB Tanjabtim bisa intensif berkomunikasi. Saling menunjukkan dan memberi contoh kepada masyarakat bahwa para tokoh agama meski berbeda ternyata adalah sahabat. "Dengan begitu, potensi konflik sekecil apapun dapat terdeteksi sedini mungkin,"tandas Bupati.(SIN)