Al Haris Buka Rakor Bidang Pertanian
THE JAMBI TIMES - MERANGIN - Bupati Merangin H
Al Haris kemarin (6/2) membuka rapat koordinasi bidang pertanian di
Kabupaten Merangin. Rakor yang berlangsung di Aula Bappeda Merangin
tersebut, diikuti ratusan peserta.
Dalam sambutannya bupati
mengatakan, program wajib tanam cabe (Watanabe) yang diluncurkan sejak
2015, benar-benar sangat bermanfaat bagi masyarakat.
Sebab cabe
merupakan kebutuhan pokok masyarakat, sehingga harga cabe bisa
mempengaruhi invlasi negara. ‘’Jika tidak ada program Watanabe, begitu
harga cabe itu mahal, maka akan sangat mempengaruhi masyarakat,’’ujar
Bupati.
Program Watanabe lanjut bupati, sudah menyelamatkan
masyarakat Kabupaten Merangin pasca melonjaknya harga cabe nasional.
‘’Kita telah memanfaatkan lahan perkarangan rumah untuk tanam
cabe,’’terang Bupati.
Banyak orang terang bupati, terlena dengan
hal-hal kecil yang menganggap cabe tinggal beli di toko saja. Padahal
dengan menanam cabe di perkarangan rumah akan membatu perekonomian
keluarga.
Pada tahun ini Kabupaten Merangin mendapatkan bantuan bibit
cabe untuk 60 hektar lahan, dari Pemerintah Pusat. Sedangkan dari APBD
Merangin dianggarkan untuk 500 ribu bibit batang cabe buat masyarakat.
Selain
itu, bupati mengatakan pada 2017, Kabupaten Merangin mendapatkan
bantuan dari Pemerintah Pusat untuk pencetakan sawah baru. Ditargetkan
bupati pada 2017 untuk hasil panen padi sawah sebanyak 130 ribu ton
gabah kering giling.
‘’Tahun ini juga kita sudah membentuk Dinas
Perikanan, saya minta masyarakat bisa memanfaatkan lahan tidur seperti
rawa-rawa untuk dijadikan kolam buat ternak ikan, nanti bibit ikan akan
dibantu,’’jelas Bupati.
Selain itu bupati menargetkan setiap desa
yang memiliki sungai, harus punya lubuk larangan. Dengan memperdayakan
sungai menjadi lubuk larangan itu, dapat mewujudkan ekonomi kerakyatan.
Keberadaan lubuk larangan itu nanti akan didata dan ada SK-nya.
Diakui
bupati, banyak manfaat dari keberadaan lubuk larangan. Hasil panen bisa
untuk memenuhi kebutuhan protein warga dan bisa dijual untuk membangun
masjid atau fasilitas desa. Selain itu sungai jadi lestari, tidak
tercemar dan keruh.
Lebih dari itu bupati menegaskan, pada 2017
Kabupaten Merangin juga mendapatkan bantuan ternak, untuk empat kelompok
tani ternak. Setiap kelompok mendapatkan 50 ekor sapi.
Melalui
bantuan itu, bupati berharap kedepannya Kabupaten Merangin tidak akan
kekurangan daging dan tidak mendatangkan daging dari luar Kabupaten
Merangin.
‘’Kita melihat petani kita banyak yang belum memanfaatkan
asuransi tani. Padahal asuransi ini murah dan bagus, karena bisa
menyelamatkan para petani di saat petani mengalami gagal panen,’’terang
Bupati lagi.
Pada kesempatan itu bupati menegaskan, melalui Rakor
tersebut akan ada singkronisasi program dan menyatukan rencana aksi
antara TNI dan Pemerintah. Untuk kemakmuran para petani, bupati telah
membentuk Dinas Pertanian, Dinas Tanaman Pangan, Dinas Peternakan
Perkebunan dan Dinas Perikanan.
Dinas-dinas ini akan menjadi tim
solid untuk mensejahterakan masyarakat Merangin. Pada Rakor itu
dilakukan prosentase penelitian tentang pertanian dari Wageningen
university belan oleh Lotte Suzanne Wottiez.(lik/adv)