News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Kebijakan Publik, 75,1 Persen Warga Kota Jambi Puas Kinerja Fasha

Kebijakan Publik, 75,1 Persen Warga Kota Jambi Puas Kinerja Fasha


THE JAMBI TIMES - JAMBI - Selama tiga tahun terakhir, warga Kota Jambi merasakan kemajuan dalam banyak bidang. Mulai dari kerapian dan kebersihan Kota Jambi sampai pada sarana prasana jalan yang sudah sampai ke pelosok-pelosok wilayah Kota.

Hal ini terungkap dalam survei kepuasan masyarakat yang dilaksanakan oleh Idea Institute pada tanggal 24 November – 01 Desember 2016 lalu.

Direktur Idea Institute, Jafar Ahmad, dalam releasenya yang diterima koran ini, menyebutkan,  tingkat kepuasan warga Kota Jambi atas kinerja Fasha tergolong tinggi. “Terhadap kinerja sampai tiga tahun terakhir, kinerja Wali Kota Jambi dinilai 75% lebih. Yakni masyarakat merasa puas dan menilai dengan predikat baik terhadap kinerja tersebut. Ketika ditanya, bagaimana pandangan masyarakat terhadap Kepemimpinan Wali Kota Jambi Sy. Fasha sampai saat ini, warga memberi jawaban memuaskan,” jelas Jafar.

Menurut kandidat doktor ilmu politik Universitas Indonesia (UI) ini, survey ini menggunakan metodologi Systematic Random Sampling (sampel acak yang diambil secara sistematis) tersebar secara proporsional di seluruh kecamatan dan kelurahan se Kota Jambi. ‘’Margin of error akibat pengambilan sampel 3,46 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel demografis dengan variabel umur dan jenis kelamin diperoleh dengan cara purposive agar proporsional dengan jumlah riil warga Kota Jambi,’’ jelasnya.

Data hasil survei ini menunjukkan bahwa hanya kurang 4% warga Kota Jambi menilai kinerja pemerintah buruk. Merespon hasil survei ini, Syarif Fasha, Wali Kota Jambi melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) pada tanggal 27 Desember 2016 mengundang aparatur pemerintah (Kepala SKPD, camat, lurah) dan anggota DPRD Kota Jambi untuk mendengar secara langsung hasil survei dan menggali masukan-masukan untuk peningkatan kinerja di masa mendatang. Fasha optimistis bisa meningkatkan kemajuan dalam banyak bidang di Kota Jambi.

“Masih ada waktu dua tahun lagi tim kami bekerja. Mudah-mudahan angka 75% tersebut bisa bertambah dan yang 4% masih belum puas, bisa kami kurangi,” jelas Fasha.

Ada 19 item survei program kerja Wali Kota Jambi yang disurvei, yaitu: Penutupan lokalisasi Payo Sigadung alias Pucuk dan Langit Biru; Relokasi PKL di beberapa titik dalam Kota Jambi; Izin pembangun mall dan hotel berbintang; Peningkatan pelayanan perizinan dan melarang adanya Pungli; Pendonasian gaji walikota untuk kesehatan dan pendidikan; Pembuatan Perda prostitusi; Relokasi eks terminal TAC untuk dijadikan mall; Penertiban PO-PO di sepanjang ruas jalanPattimura, dialihkan ke dalam terminal Alam Barajo (Simpang Rimbo); Berkantor di kelurahan; Melarang ada pungutan di sekolah dengan alasan apa pun, kecuali suka rela dan keputusan bersama (pihak sekolah dan orang tua murid);Peningkatan sarana jalan dan kebersihan kota; Mewajibkan warga Kota Jambi yang akan menikah untuk menanam pohon di Pemkot Jambi dan tempat-tempat lainnya, antara lain di hutan kota; Merazia tempat-tempat hiburan malam, cafe, hotel, dsb; Penataan taman kota dan peningkatan fasilitas di sekitar taman(taman jomblo); “Apel”/ menjadi instruktur upacara setiap minggu; Bedah rumah bagi veteran; Peningkatan honorarium RT, Guru PAMI, dan pegawai Syara’; Peningkatan pelayanan, puskemas pembantu menjadi puskemas. Puskesmas menjadi puskesmas 1×24 jam puskesmas 1×24 jam menjadi puskesma rawat inap; Perolehan anugerah adipura.

Dari seluruh program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah Kota Jambi rata-rata di atas 80% masyarakat mengaku suka atau puas. Atensi dan apresiasi tertinggi diberikan kepada keberhasilan Wali Kota menutup Lokalisasi Payo Sigadung atau “Pucuk” beberapa waktu lalu. Sebagaimana diketahui, keresahan warga Kota Jambi terhadap aktivitas Lokalisasi yang berada di pusat kota ini sudah sangat meresahkan.Pemimpian sudah beberapa kali berganti, tapi tidak ada yang punya nyali seperti Fasha. Selain keberanian Wali Kota, Fasha, memberhentikan aktivitas prostitusi di Pucuk, momentum penutupan lokalisasi ini, menurut Idea Institute juga cukup tepat, bersamaan dengan penutupan lokasi sejenis di Kota Surabaya yang juga memperoleh atensi besar dari warga Surabaya dan masyarakat Indonesia.

Idea Institute mencatat apresiasi dan atensi paling tinggi terhadap kinerja Wali Kota Jambi adalah peningkatan kebersihan, keindahan Kota, dan infrastruktur jalan lingkungan yang sudah menyentuh pelosok-pelosok Kota. “Untuk memastikan bahwa hasil survei kami sesuai kenyataan, biasanya kami melakukan indept interview dengan beberapa narasumber dan meninjau langsung ke lokasi. Memang kami mendapati ada perkembangan sangat baik pada penataan taman kota, kebersihan, dan keindahan. Selain itu beberapa narasumber yang kami wawancarai mengakui bahwa penigkatan tiga hal tersebut luar biasa baik,” jelas Jafar.

Idea Institute menyimpulkan bahwa kepuasan terhadap kinerja yang 75% itu bisa lebih tinggi lagi jika Wali Kota Jambi, Syarif Fasha melakukan upaya-upaya maksimal meningkatkan kinerja dan menjaga harmonisasi sosial selama sisa waktu kepemimpinannya.(hms/adv)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.