News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Puluhan hektar tanaman diselimuti abu vulkanik

Puluhan hektar tanaman diselimuti abu vulkanik





THE JAMBI TIMES – KERINCI - Puluhan hektar tanaman petani yang berada di bawah kaki gunung Kerinci kabupaten Kerinci propinsi Jambi di selimuti abu vulkanik,petani takut jika hal ini berlarut-larut maka tanaman mereka akan rusak karena abu yang di keluarkan dari gunung Kerinci merupakanabu panas.

Beginilah kondisi tanaman petani yang berada di bawah kaki gunung Kerinci,tanaman warga seperti cabe,kol,kentang dan lainnya diselimuti abu halus.

Abu vulkanik gunung Kerinci terlihat jelas menyelimuti tanaman,petani berharap akan turun hujan agar dapat membersihkan tanaman mereka dari abu vulkanik.

Untuk sementara belum bisa dipastikan berapa kerugian yang di derita petani yang lahannya terkena abu vulkanik.

Warga mengaku akhir-akhir ini gunung Kerinci mengeluarkan asap kecoklatan namun mereka tidak menghiraukan,mereka setiap hari pergi ke ladang milik mereka.

Gunung Kerinci mulai mengeluarkan abu vulkanik sejak dua hari yang lalu bahkan warga juga melihat hujan abu di lahan pertanian milik mereka.

Harjoni warga setempat menuturkan bahwa tahun-tahun sebelumnya pernah terjadi hal serupa dimana gunung Kerinci mengeluarkan abu vulkanik,banyak tanaman milik petani rusak dan busuk.

Berdasarkan data dari pos pemantau gunung Kerinci,gunung Kerinci mengeluarkan asap kelabu kecoklatan dengan ketinggian mencapai 800 meter yang contong ke arah barat dan timur.

Maka untuk itu di himbau kepada warga agar tidak melakukan aktifitas radius 3 km dari bibir kawah,mengingat bibir kawah merupakan pusat letusan yang sewaktu-waktu dapat terjadi letusan dan dapat membahayakan bagi warga itu sendiri.

Pengunjung atau wisatawan juga dilarang beraktifitas dalam radius bahaya,kawasan rawan bencana mengingat gunung Kerinci merupakan gunung merapi tertinggi di Indonesia.(al)

PIALA DUNIA 2016
ICE2016

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.