Longsor Rusak Sekolah,Al Haris Langsung Turun
The Jambi Times - Merangin - Akibat banjir bandang berapa waktu lalu melanda sejumlah
Kabupaten Merangin, hingga berapa jumlah bangunan gedung Sekolah Dasar
(SD) rusak parah.
Mendapatkan informasi Bupati Merangin Al Haris sabtu (6/2), langsung mengecek kondisi Desa Baru Sungai Sakai, pasca direjang Sungai Batang Tembesi tersebut, sampai digenangi lumpur.
Banjir bandang yang membawa ratusan ton lumpur dari beberapa bukit dan lereng yang longsor itu, menerjang bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri 134/VI Kecamatan Tiangpumpung.
Hingga fasilitas Pagar, tembok, bangunan SD roboh, termasuk kelas belajar pun merusak. Tidak hanya itu, pagar gedung Paud yang berada disebelahnya juga tumbang sepanjang 30 meter, dan mengakibatkan air leluasa mengenangi kawasan pendidikan tersebut.
‘’Bayangkan, gedung sekolah ini bukan berkontruksi kayu, tapi beton bisa roboh. Apalagi dibagian bawah dinding gedung sekolah ini dicor, tidak menggunakan pasanan bata. Tentu banjir bandang ini sangat dahsyat,’’ujar Bupati.
Ditambah lagi seluruh buku bacaan dan administrasi sekolah basah. Meskipun sudah dijemur, buku-buku itu dipastikan tidak bisa digunakan lagi karena tidak hanya basah, tapi juga dipenuhi lumpur.
Kondisi tersebut mengakibatkan sarana pendidikan di desa tua itu, luluh lantak. Anak-anak yang hadir ke sekolah pasca banjir, tidak bisa secara langsung mengikuti proses belajar mengajar.
Secara bergotong royong anak-anak membersihkan lumpur yang menggenangi lantai kelas.
‘’Kita akan secepatnya memperbaiki gedung sekolah ini, sehingga anak-anak bisa normal kembali mengikuti proses belajar mengajar,’’ terang Bupati.
Terkait berapa buku-buku bacaan yang basah dan rusak, maka Bupati telah mengintruksikan Sekretaris Dinas Pendidikan Merangin mengedrop buku pelajaran ke sekolah itu.
Semua kerusakan fisik gedung sekolah dipantau bupati, untungnya banjir yang menggenagi berapa dinding ruang kelas belajar itu, tidak menelan korban jiwa. (Lik)
Mendapatkan informasi Bupati Merangin Al Haris sabtu (6/2), langsung mengecek kondisi Desa Baru Sungai Sakai, pasca direjang Sungai Batang Tembesi tersebut, sampai digenangi lumpur.
Banjir bandang yang membawa ratusan ton lumpur dari beberapa bukit dan lereng yang longsor itu, menerjang bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri 134/VI Kecamatan Tiangpumpung.
Hingga fasilitas Pagar, tembok, bangunan SD roboh, termasuk kelas belajar pun merusak. Tidak hanya itu, pagar gedung Paud yang berada disebelahnya juga tumbang sepanjang 30 meter, dan mengakibatkan air leluasa mengenangi kawasan pendidikan tersebut.
‘’Bayangkan, gedung sekolah ini bukan berkontruksi kayu, tapi beton bisa roboh. Apalagi dibagian bawah dinding gedung sekolah ini dicor, tidak menggunakan pasanan bata. Tentu banjir bandang ini sangat dahsyat,’’ujar Bupati.
Ditambah lagi seluruh buku bacaan dan administrasi sekolah basah. Meskipun sudah dijemur, buku-buku itu dipastikan tidak bisa digunakan lagi karena tidak hanya basah, tapi juga dipenuhi lumpur.
Kondisi tersebut mengakibatkan sarana pendidikan di desa tua itu, luluh lantak. Anak-anak yang hadir ke sekolah pasca banjir, tidak bisa secara langsung mengikuti proses belajar mengajar.
Secara bergotong royong anak-anak membersihkan lumpur yang menggenangi lantai kelas.
‘’Kita akan secepatnya memperbaiki gedung sekolah ini, sehingga anak-anak bisa normal kembali mengikuti proses belajar mengajar,’’ terang Bupati.
Terkait berapa buku-buku bacaan yang basah dan rusak, maka Bupati telah mengintruksikan Sekretaris Dinas Pendidikan Merangin mengedrop buku pelajaran ke sekolah itu.
Semua kerusakan fisik gedung sekolah dipantau bupati, untungnya banjir yang menggenagi berapa dinding ruang kelas belajar itu, tidak menelan korban jiwa. (Lik)
