Diduga Pungli Marak di Teluk Wang
 |
| (Foto:Ilustrasi) |
The Jambi Times - Merangin - Wisata Teluk Wang
Sakti yang berada di Desa Biuku Tanjung Kecamatan Bangko Barat, ternyata
ada aksi Pungutan Liar (Pungli).
Informasi yang berhasil dirangkum, aksi Pungli tersebut terjadi di kawasan Parkir kendaraan yang dilakukan secara terang-terangan. Satu unit sepeda motor, diminta membayar uang tambahan sebesar Rp 10 ribu, sedangkan Mobil Rp 20 ribu. Dan semua pungutan ini, dilakukan tanpa memberikan karcis ke para pengunjung.
Seorang pengunjung Wisata Teluk Wang, Saman (21) yang dikonfirmasi Koran ini mengatakan, ia dipaksa membayar uang tersebut, dengan alasan keamanan sepeda motor.
“Karena diminta, ya saya terpaksa membayar, katanya demi keamanan sepeda motor, padahal kami sudah membayar uang masuk di pintu gerbang sebesar Rp 10 ribu,” ungkap Saman.
Saman Juga menjelaskan, setelah melakukan pembayaran, orang yang memungut uang tersebut juga tidak memberikan karcis, sehingga ia menyimpulkan kalau aksi ini merupakan tindakan Pungli.
“Kalau kita bayar didepan gerbang itu, diberikan karcis, tetapi yang Rp 10 ribu ini, sama sekali tidak diberi karcis, jadi ini uang apa,” kesalnya.
Untuk itu, ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin, memberikan tindakan tegas kepada oknum yang melakukan Pungli. Karena menyangkut nama baik Kabupaten Merangin.
“Kalau tidak ada tindakan, maka aksi ini akan terjadi terus menerus, apalagi wisata ini baru berkembang, nanti kalau ada pengunjung dari luar daerah, kan kita sendiri yang malu,” pungkasnya. (Lik)
Informasi yang berhasil dirangkum, aksi Pungli tersebut terjadi di kawasan Parkir kendaraan yang dilakukan secara terang-terangan. Satu unit sepeda motor, diminta membayar uang tambahan sebesar Rp 10 ribu, sedangkan Mobil Rp 20 ribu. Dan semua pungutan ini, dilakukan tanpa memberikan karcis ke para pengunjung.
Seorang pengunjung Wisata Teluk Wang, Saman (21) yang dikonfirmasi Koran ini mengatakan, ia dipaksa membayar uang tersebut, dengan alasan keamanan sepeda motor.
“Karena diminta, ya saya terpaksa membayar, katanya demi keamanan sepeda motor, padahal kami sudah membayar uang masuk di pintu gerbang sebesar Rp 10 ribu,” ungkap Saman.
Saman Juga menjelaskan, setelah melakukan pembayaran, orang yang memungut uang tersebut juga tidak memberikan karcis, sehingga ia menyimpulkan kalau aksi ini merupakan tindakan Pungli.
“Kalau kita bayar didepan gerbang itu, diberikan karcis, tetapi yang Rp 10 ribu ini, sama sekali tidak diberi karcis, jadi ini uang apa,” kesalnya.
Untuk itu, ia berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merangin, memberikan tindakan tegas kepada oknum yang melakukan Pungli. Karena menyangkut nama baik Kabupaten Merangin.
“Kalau tidak ada tindakan, maka aksi ini akan terjadi terus menerus, apalagi wisata ini baru berkembang, nanti kalau ada pengunjung dari luar daerah, kan kita sendiri yang malu,” pungkasnya. (Lik)
