Realisasi Dana Pusat di Bungakan
The Jambi Times - Merangin - Realisasi Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2015, sampai dengan akhir
tahun masih banyak tersangkut di kas daerah Kabupten Merangin.
Diduga anggaran tersebut sengaja belum di cairkan dan masih tersimpan di kas daerah untuk mendapatkan giro dari bunga Bank.
Hal ini di ungkapkan Kepala Kanwil Perbendaharaan Provinsi Jambi Rinardi dalam sambutannya di kantor KPPN Bangko kemarin (22/12).
"Dana pusat masih banyak tersendat di kas daerah dan belum di serahkan kepada satker masing-masing, dan hanya untuk mengejar giro," ungkap Rinardi.
Akibat kelalaian tersebut sehingga perhitungan realisasi APBN tahun 2015 masih sedikit, dan belum memenuhi target anggaran pada tahun 2015.
"Karena ini, perhitungan realisasi belum bisa optimal, dan masih tersendat juga," sesalnya.
Ditambah lagi penyerapan anggaran di tahun 2015 menumpuk di triwulan III tahun 2015, sementara realisasinya sudah ditetapkan dari awal tahun.
"Sejak awal tahun sudah kita targetkan, namun faktanya, semua tersendat di triwulan 3 jelang akhir tahun," katanya.
Lebih lanjut Rinardi menyebutkan, dana yang menganggur tersebut termasuk di dalamnya adalah dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
"Dana yang menganggur di kas daerah tersebut termasuk di dalamnya dana desa," pungkasnya.(Lik)
Diduga anggaran tersebut sengaja belum di cairkan dan masih tersimpan di kas daerah untuk mendapatkan giro dari bunga Bank.
Hal ini di ungkapkan Kepala Kanwil Perbendaharaan Provinsi Jambi Rinardi dalam sambutannya di kantor KPPN Bangko kemarin (22/12).
"Dana pusat masih banyak tersendat di kas daerah dan belum di serahkan kepada satker masing-masing, dan hanya untuk mengejar giro," ungkap Rinardi.
Akibat kelalaian tersebut sehingga perhitungan realisasi APBN tahun 2015 masih sedikit, dan belum memenuhi target anggaran pada tahun 2015.
"Karena ini, perhitungan realisasi belum bisa optimal, dan masih tersendat juga," sesalnya.
Ditambah lagi penyerapan anggaran di tahun 2015 menumpuk di triwulan III tahun 2015, sementara realisasinya sudah ditetapkan dari awal tahun.
"Sejak awal tahun sudah kita targetkan, namun faktanya, semua tersendat di triwulan 3 jelang akhir tahun," katanya.
Lebih lanjut Rinardi menyebutkan, dana yang menganggur tersebut termasuk di dalamnya adalah dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah.
"Dana yang menganggur di kas daerah tersebut termasuk di dalamnya dana desa," pungkasnya.(Lik)
