PPP Djan Fariz Tolak Islah
Ibnu yang menghadiri Rapimwil DPW PPP Jambi terkait penjaringan Pilkada itu menegaskan Islah yang akan dilakukan hanya pada pihak yang mengakui. Dalam penjelasannya, Ibnu menyampaikan Islah pada KPU RI dan Kemenkumham, bukan pada PPP versi Romahourmuzy.
"Wong tidak sejajar kok Islah," jawabnya soal pertanyaan awak media.
"Karena kalau kita islahnya sama yang ngakui. Kalau saya mau berikan contoh, dimana sebuah organisasi yang pergantian penyelenggaraannya oleh sekretaris itu dimana? Pernah ada? Sampai OSIS, OSIS SMP saja mesti Ketua OSISnya dong. Karena apa? Karena disitu ada pertanggungjawaban periode," bebernya kemudian.
Tak sampai disitu, Ibnu juga menyentil pelaksanaan Muktamar PPP dibawah komando Romi yang disebutkan tanpa pertanggungjawaban Ketua Umum pada saat itu, SDA sebagaimana mestinya.
"Masak Muktamar ada tanpa pertanggungjawaban tanpa Ketua Umum? Berarti tidak tuntas," tegasnya dengan nada jelas.
Sementara soal Pilkada serentak, Ibnu mengatakan penjaringan merupakan perintah DPP pada DPW dan DPC untuk membuka pendaftaran Cakada.
"Itu perintah yang harus segera DPW, DPC dan tingkatannya melakukan penjaringan pada mereka-mereka yang mempercayakan untuk menjadi kepala daerah lewat PPP maka kita akan kita analisis," katanya.
"Kita pelajari dengan sungguh-sungguh. Minimal pada 3 titik. Yang pertama pada kekuatan. Yang kedua pada titik potensi. Baru pada titik yang ketiga, pada siapa kita berkoalisi," pungkasnya.
Sementara itu, pada penjaringan yang dibuka DPW PPP Jambi, kandidat petahana Gubernur Hasan Basri Agus (HBA) menjadi satu-satunya kandidat yang melakukan penjaringan.
"Dari awal memang kubu pak Djan Fariz memang mendukung ke kita," ungkap HBA, kemarin (29/6) menjawab dukungan PPP
Terkait masalah statusnya, HBA mengatakan, kedua kubu memiliki kekuatan hukum masing-masing. Untuk itu, pihaknya menerima apapun keputusan yang diberikan KPU.
"Kubu mana yang diterima KPU, ya kita terima apapun keputusan yang KPU berikan." pungkasnya.(ERD)