News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Tujuh Cara Menyiapkan Anak Menghadapi Ujian

Tujuh Cara Menyiapkan Anak Menghadapi Ujian


Anak-anak bisa belajar bersama orang tua dengan media komputer. (Thinkstock/Catherine Yeulet)
Dua hari lagi,  Senin (13/4) Ujian Nasional untuk tingkat SMA dan sederajat akan dimulai. Setelah itu secara berturut-turut dan mungkin hanya akan berselang  beberapa pekan ujian akhir untuk setingkat SMP juga akan dilakukan. Lalu diakhiri dengan ujian akhir setingkat SD pada bulan Mei mendatang.

Biasanya segala ketegangan bukan hanya harus dihadapi anak-anak yang menjalani ujian. Namun juga orang tua yang akan mendampingi anak. Sangat disayangkan jika ketegangan yang dirasakan orang tua justru akan menambah beban anak saat menghadapi ujian.

Semestinya hal ini harus dihindarkan. Meski orang tua punya kewajiban untuk mendorong dan memotivasi anak untuk lebih giat belajar bukan berarti membiarkan anak sampai mengalami stres.

Seperti ditulis di laman Kidspot ketika anak-anak tak mau menyampaikan perasaan mereka bahwa mereka mengalami stres pra-ujian, hal itu bisa terbaca dari perilaku mereka. Misalnya:
-Mudah marah.
-Mudah sedih.
-Gelisah.
-Enggan menjalankan kegiatan yang biasanya mereka sukai.

Jika tanda-tanda ini muncul apa saja yang bisa dilakukan?

1.Mendampingi secara emosional.
Saat menjalani masa sulit seperti ujian, anak-anak membutuhkan kehadiran dan perhatian lebih dari orang tuanya. Mereka perlu dimengerti, maka jangan sepelekan saat-saat bisa bersama mereka. Hal itu akan membuat mereka merasa aman dan percaya diri. Bersikaplah terbuka akan apapun yang ingin disampaikan anak-anak.

2. Mendiskusikan perasaaan.
Dorong anak untuk bicara tentang apa yang mereka rasakan. Dengarkan dengan empati, sehingga mereka mengerti bahwa mereka dipahami dan bahwa perasaan tegang mereka adalah sesuatu yang normal.

3. Bangun kepercayaan diri mereka.
Ajari anak untuk lebih berani dengan menunjukan Anda percaya mereka mampu  melampaui ujian, bahkan saat mereka merasa gugup. Menyebarkan perasaan positif, akan sangat mendukung mereka meraih sukses.

4. Ajari anak-anak teknik relaksasi
Ajari yang ringan-ringan seperti berdoa dalam hening, mengatur nafas panjang dan membayangkan bahwa mereka akan baik-baik saja menjalani ujian. Lakukan dengan cara-cara yang menyenangkan.

5. Ajari dan beri contoh bagaimana berpikir positif.
Mengajarkan kata-kata penegasan penting buat anak-anak. Misalnya mengganti kata-kata “Saya tidak bisa” dengan membiasakan anak mengatakan, “Saya akan mencobanya.”

6. Bantu anak untuk punya persiapan yang rinci.
Berkordinasi dengan sekolah tentang dimana anak-anak akan menjalankan ujiannya. Apa saja yang akan diujikan, bagaimana ujian akan berlangsung. Lebih baik lagi jika Anda dan anak sudah mengunjungi tempat ujian akan dilaksakan.

7. Berdiskusi tentang pemecahan masalah
Ajak anak untuk mendiskusikan tak hanya tentang materi yang akan diujikan tapi juga bagaiman strategi menghadapi ujian. Seperti misalnya mengerjakan hal-hal yang mudah dulu. Seperti kepada cnnindoensia.(utw/utw/Utami Widowati)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.