Pesan Terakhir Andrew Chan Sebelum Dieksekusi Mati
The Jambi Times - Denpasar - Terpidana mati Andrew Chan diam-diam di
dalam penjara telah membuat film pendek tentang pesan dan harapannya
kepada generasi muda di dunia agar menjauhi narkoba.
Film pendek berdurasi 20 menit itu mengambil lokasi di Lapas Kelas II A Kerobokan Bali, yang dibuat sendiri olehnya.
Film yang diberi judul Dears Me hari ini diputar di sebuah tempat sinema di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.
Film yang berisi tentang kehidupan Andrew itu dibuat dua bulan lalu
dan pengerjaanya selama satu pekan lebih. Film itu pertama kali
diperlihatkan ke publik oleh koleganya yang tak lain para mantan napi
dan aktivis kemanusiaan serta beberapa komunitas Australia di Bali.
"Dalam film ini Andrew bertutur pada dirinya sendiri ketika memasuki
bangku sekolah," ujar Arif M Midjaja, salah satu kolega Andrew di
Denpasar, Minggu (15/2/2015).
Andrew mengakui dirinya salah dalam pergaulan sehingga terjerumus ke
dalam penyalahgunaan narkoba. Karenanya, dia wanti-wanti kepada pelajar
agar menjaga diri jangan sampai tergiur godaan narkoba karena itu akan
menghancurkan masa depan.
"Kalau kamu berpandangan dengan narkoba hidupmu bisa lebih keren, itu
salah besar," sambung Arif mengutip pesan terpidana mati asal Australia
itu.
Lantaran terjerumus dalam narkoba itulah sehingga Andrew akhirnya memandang hidupnya seperti sampah alias tidak berguna.
"Pesan moralnya kepada anak-anak sekolah dan
generasi muda lainnya jika berfikir memakai narkoba bikin hidup keren
maka itu salah, karena bisa dihukum mati seperti Andrew," imbuh Arif. (sus/Rohmat)