Target PAD Jambi Meningkat Hingga 238 M
The Jambi Times -Jambi - Target
pendapatan Asli Daerah Provinsi Jambi tahun anggaran 2015 dalam rancangan
kebijakan umum APBD Provinsi Jambi meningkat sebesar Rp.304,469 Miliar dari
tahun 2014 sebesar Rp 2,988 triliun menjadi Rp.3,293 triliun. Peningkatan
tersebut berasal dari peningkatan PAD sebesar Rp.238,26 miliar atau 31,07 persen. Peningkatan tersebut
dihitung berdasarkan perbandingan antara APBD Induk tahun 2014 sebesar
Rp.979,86 miliar dan tahun anggaran 2015 sebesar Rp.1,218 triliun.
Hal tersebut
disampaikan Gubernur Jambi H.Hasan Basri Agus dalam penyampaian Nota Pengantar
Rancangan Kebijakan Umum APBD dan Rancangan Prioritas Plafon Anggaran Sementara
(PPAS) APBD Tahun Anggaran 2015 dalam rapat paripurna DPRD Provinsi Jambi, di Gedung
DPRD Provinsi Jambi, Senin (16/6). Hadir pada kesempatan tersebut, Ketua DPRD Provinsi Jambi, Effendi Hatta, para anggota DPRD, Plt.Sekda Provinsi
Jambi, Kailani, SH.M.Hum, para Kepala SKPD dan undangan.
Menurut
Gubernur, peningkatan pendapatan selanjutnya bersumber dari dana perimbangan
yang ditargetkan mencapai Rp.81,57 milyar, dimana target pada APBD induk
tahun2014 sebesar Rp.1,631 triliun meningkat menjadi Rp.1,713 triliun pada
tahun 2015. “Dari target pendapatan tersebut dialokasikan untuk belanja sebesar
Rp.3,513 triliun sehingga terdapat defisit sebesar Rp. 219,91 miliar yang
ditutupi daro penerimaan pembiayaan daerah berupa prediksi SilPa Tahun Anggaran
sebelumnya. Dari alokasi belanja tersebut, untuk belanja tidak langsung
dialokasikan sebesar Rp. 1,769 triliun atau setara 50,35%, sedangkan untuk
belanja langsung dialokasikan sebesar Rp.1,745 triliun atau setara 49,65%,”
jelasnya.
Lebih lanjut
dinyatakan, cukup besarnya proporsi belanja tidak langsung disebabkan adanya
penganggaran untuk belanja hibah
Pemilihan Kepala Daerah dan pembayaran kurang salur bagi hasil kepada
Kabupaten/Kota tahun sebelumnya.
“Belanja tidak langsung tahun 2015 dialokasikan untuk mendukung
kebijakan nasional terutama untuk belanja pegawai daam rangka mengantisipasi
jika ada kebijakan kenaikan pada belanja gaji dan tunjangan sebesar 6 persen
dan tetap menganggarkan untuk tambahan penghasilan bagi PNS dengan alokasi
anggaran sama dengan tahun lalu,” ungkap Gubernur.
Gubernur
menyatakan bahwa belanja pegawai diarahkan untuk kebutuhan kenaikan gaji
berkala, kenaikan pangkat, tunjangan keluarga dan mutasi pegawai. Untuk belanja
hibah tahun 2015 dialokasikan Rp.491,45 miliar antara lain untuk dana pemilihan
Gubernur, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) serta hibah untuk beberapa
lembaga/instasi. Untuk belanja bagi hasil yang merupakan pendapatan provinsi
yang menurut ketentuan merupakan hak kabupaten/kota, dianggarkan sebesar
Rp.550,59 miliar, termasuk untuk kurang salur bagi hasil pajak daerah triwulan
IV Tahun 2013 kepada Kabupaten/Kota.
Sedangkan untuk belanja tak terduga dianggarkan sebedar Rp.3,5 miyar untuk
mendanai kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau dalam rangka tanggap darurat.
“Alokasi untuk
belanja bantuan keuangan dianggarkan sebesar Rp.139 milyar yang dialokasikan
untuk program SAMISAKE sebesar Rp.138 milyar dan sisanya berupa bantuan bagi
partai politik. Untuk belanja langsugn diarahkan untuk percepatan pencapaian
visi pembangunan JAMBI EMAS 2015. Dari alokasi tersebut alokasi anggaran untuk
bidang infrastruktur sebesar Rp,21,83%, bidang pendidikan, 17,5 %, dan bidang
kesehatan di luar gaji sebesar 7,5 persen, serta untuk bidang ekonomi dan
lingkungan hidup sebesar 5,45%,” ungkap Gubernur
Sebelumnya dalam
forum yang sama Gubernur juga menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
Provinsi Jambi Tahun Anggaran 2013, yang menyatakan bahwa laporan keuangan
Provinsi Jambi Tahun 2013 telah diperiksa oleh Tim BPK Perwakilan Provinsi
Jambi, dan mendapat hasil Opini Wajar Tanpa Pengecualian dengan paragraf penjelasan
untuk kedua kalinya.
Selain itu
Gubernur menyatakan bahwa pertumbuhaan ekonomi Provinsi Jambi mencapai 7,88%,
lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,72%.
Peningkatan juga dicapai pada indeks sumber daya manusia seperti indeks
pembangunan manusia sebesar 73,75 pada tahun 2012 atau meningkat dari tahun
2011 sebesar 73,18. Tingkat pengangguran mengalami penurunan dari 2,86 % pada Februari 2013 menjadi 2,50% pada
Februari 2014.
“Pada sisi
pendapatan daerah mengalami pelampauan target sebesar 9,81% dengan rencana yang
ditetapkanRp.2.628 triliun terealiasi sebesar Rp.2.886 triliun. PAD ditagetkan
Rp, 902,55 milyar dan teralisasi Rp. 1.063 trilun. Penerimaan dana perimbangan
ditetapkan sebesar Rp.1,385 triliun dan terealisai Rp.1.487 triliun. Penerimaan
dana transfer lainnya berupa dana penyesuaian Rp.338,99 miliar terealisasi
Rp.326,49 miliar atau hanya 96,31%. Penerimaan lain-lain pendapatan sah berupa
pendapatan hibah sebesar Rp.8,33 ataun melalaui target 823,77% dari target
sebesar Rp.1 milyar,” jelasnya.( Sedangkan untuk belanja daerah tahun 2013
Gubernur menyatakan bahwa dianggarkan sebesar Rp.3,268 triliun dengan realiasai
92,16% atau Rp3,0120 triliun. Rinciannya, belanja tidak langsung sebesar
Rp,1353 triliun dan terealisasi sebesar Rp 1,272 triliun atau 94,01 %. Belanja
langsung sebesar Rp.1,916 triliun dan terealisasai sebesar Rp1,740 triliun atau
setara 90,81%. Maria)