RSU Sarolangun Nilai Sosialisasi BPJS Masih Minim
The Jambi Times – Sarolangun - Pihak RSUD Chatib Quzwain menilai sosialisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, belum maksimal.
Pasalnya banyak pasien peserta BPJS kesehatan, saat berobat ke rumah sakit kadangkala kartu BPJS belum lengkap. Mengakibatkan layanan pasien sendiri, maupun rumah sakit terganggu.
Seperti yang di sampaikan oleh dirut RSU Sarolangun,dr Irwan Miswar mengatakan bahwa,sosialsasi masih kurang.
"Rumah sakit tipe C,dari segi layanan dirasa maksimal tapi BPJS kendala terberat bagi kami,sosialisasinya masih kurang," ujarnya.
Seharusnya kata Irwan, pasien peserta BPJS ketika berobat administrasi BPJSnya telah terpenuhi.
"Dari awal di urus,jadi ketika datang di rumah sakit sudah lengkap,tidak lagi urus ini-itu. Kita pun tidak direpotkan, dan pasien terlayani dengan baik," katanya.
Disatu sisi dirinya merasa dilematis bila administrasi tak terpenuhi, pasien peserta BPJS kebanyakan komplain.
"Biasa kita temui saat berobat, belum peserta BPJS. Itu harus diawal. Karena didalam kartu BPJS tertulis tanggal," ujarnya
Semisal katanya si pasien peserta BPJS masuk ke rumah sakit tanggal 12. Ketika masuk administrasinya tidak ada, otomatis harus diurus dulu.
"Mengurus itu kan butuh waktu,syukur kalau bisa cepat selesai. Jika tidak?
Makanya tanggal jadi mundur. Nah tanggal itu yang tidak bisa kita dimundurkan," katanya.
Jika demikian menurutnya, pasien harus membayar biaya pengobatan menjelang kartu BPJSnya jadi.
"Siapa yang mau bayar, rumah sakit tidak ada dana. Di situlah kita mendapati komplain dari pasien peserta BPJS. Mengeluhkan biaya BPJS, memang gratis asalkan kartu BPJSnya terpenuhi," jelasnya.
Ia mengimbau, betapa pentingnya kesehatan, sehingga masyarakat harus mengurus BPJSnya.
Padahal sosialisasi dengan melibatkan unsur terkait hingga kades terus dilakukan BPJS Kabupaten Bungo sebagai rujukan BPJS Sarolangun.
"Untuk jangkau langsung ke masyarakat, butuh waktu panjang. Kita sudah sampaikan ke camat, jika ada pertemuan yang melibatkan elemen masyarakt kita minta diundang," kata Kacab BPJS Bungo Niken Sawitri beberapa waktu lalu (30/3).
Ia membantah, bila di RSUD Sarolangun tidak dilayani dengan baik. Padahal begitu orang sakit kemudian mendaftar ke BPJS dan membayar iuran otomatis langsung dijamin.
"Jadi sebetulnya tidak ada masalah. Karena petugas kami standbye di RSUD Sarolangun," pungkasnya. (yan)