Dicari, Parpol yang Sangat Peduli Nasib TKI
The Jambi Times - Jakarta - Kekerasan dan penyiksaan, hingga ancaman hukuman mati masih mengancam para TKI di luar negeri. Terakhir, salah seorang pahlawan devisa negara bernama Satinah, tengah menghitung hari menghadapi hukuman pancung.
Pengamat politik senior LIPI, Siti Zuhro, mengatakan, perlu ada undang-undang yang mengatur tentang perlindungan terhadap TKI. Hal tersebut mungkin akan terwujud oleh anggota DPR mendatang.
Siti menambahkan, saat ini partai politik (parpol) memang sudah memiliki perhatian dengan isu perlindungan terhadap TKI. Namun, program yang disiapkan masih belum fokus.
"Secara makro parpol konsen dengan pengiriman TKI ke ke luar negeri," ungkap Siti saat berbincang dengan Media, Jumat (28/3/2014).
Dia mengaku, belum ada partai politik yang berani mengatakan TKI tak perlu dikirim ke luar negeri. Tentunya, harus dibarengi dengan terbukanya lapangan kerja di dalam negeri.
"Pada saatnya harus ada terobosan dari parpol mengatakan TKI tidak perlu lagi dikirim. Tapi, sekarang memang belum ada yang berani. Kita ingin melihat empati parpol kepada TKI khusunya yang dianiaya," tegasnya.
Menurutnya, dalam kasus Satinah memang ada unsur penganiayaan. Namun, TKI asal Dusun Mruten Wetan, Desa Kalisidi, Ungaran Barat, Semarang, Jawa Tengah, tersebut juga terbukti melakukan kesalahan hukum hingga menghilangkan nyawa majikannya.
"Kalau ini (Satinah) kan melakukan kesalahan hukum. Jadi kita tidak menutup mata dia salah. Tapi ada juga yang memang dianiaya seperti dipukuli dan disetrika. Ini mengesankan ke publik internasional, kehilangan satu nyawa di Indonesia akan ribut. Dalam hal itu bagus," tuntasnya.(teb/okzn)