Korban Terkam Beruang Di Rujuk Ke RSU Raden Mataher
![]() |
(Korban Di Terkam Beruang) |
The Jambi Times – Jambi – Korban terkemanan beruang di Desa
Bulian Baru Kecamatan Bathin 24 Kabupaten Batanghari kini di rujuk ke Rumah
Sakit Umum Raden Mattaher Provinsi Jambi,korban ynag bernama Sriati(52) di
rawat di Rumah Sakit Umum Haji Abdul Madjid Batoe Kabupaten Batanghari karena
berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter dan perawat selama dua hari,pihak
Rumah Sakit Haji Abdul Madjid Batoe korban harus segera di rujuk alasannya
karena minimnya peralatan medis dan para dokter.
Korban Sriati adalah warga
Desa Bulian Baru Jum’at pagi lalu(4/10) korban sebagai seorang petani
karet bersama suaminya Thani saat itu turun ke kebun untuk menyadap karet di
kebun miliknya.
Jarak antara korban dan suaminya kira-kira 30 meter dari
kebut itu,pada awalnya suaminya tak tahu bahwa istri Sriati sedang di terkam
beruang,karena mendengar jeritan minta tolong maka suaminya bergegas mendekati
jeritan tersebut,ternyata istrinya di terkam beruang.
Suami korban akhirnya memukul beruang dengan sebelas
golok,dua beruang tersebut setelah menerkam dan mengigit istrinya langsung
berlari,dua beruang itu terkena sabetan golok suami korban.
Korban luka parah di bagian kepala,hidung,tangan dan
kaki,luka akibat terkeman beruang dan gigitanya mencapai 9 titik luka di bagian
tubuh korban.
Korban nyaris tewas ini berhasil di selamatkan sang
suami,jika tidak di mungkinkan nyawa Sriati melayang karena dua beruang
tersebut terus menerkam dan mengigit korban sampai korban rebah dan jatuh.
Berselang satu hari pasca korban di terkam beruang, 3
personil SKW II Bulian dengan saksi mata yaitu suami korban turun ke lokasi
kejadian,di lokasi kejadian petugas BKSDA SKW II Bulian menemukan rambut korban dan tanda bekas gigitan
beruang di pohon.
Menurut petugas BKSDA SKW II Bulian, Sartono di rumahnya
mengatakan kepada The Jambi Times,
”Beruang yang menerkam korban adalah jenis beruang
madu,beruang tersebut sudah keluar area konservasi Tamana Hutan Rakyat(TAHURA)
di wilayah tersebut, sedangkan jarak antara TAHURA dan kebun karet masyarakat
sekitar 3 kilo meter,sebenarnya kebun karet korban tak jauh dari jalan lintas
desa,ungkap petugas BKSDA SKW II Bulian
Sartono.
Di tambahkan lagi dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pemasangan
kandang untuk menjebak dua ekor beruang madu tersebut.
Di ruang tempat
korban di rawat,anaknya yang bernama Yanto mengatakan,”Kami di desa sudah
trauma dengan kejadian ini,dan kami
berharap pihak BKSDA SKW II Bulian
segera menangkap beruang yang meresahkan masyarakat desa kami,jika tidak
rasa cemas dan takut masih menganghantui masyarakat,dan masyarakat hingga kini
belum turun ke kebun karena masih takut dengan pasca kejadian
ini,jelasnya.(Tim-JT)