HBA Terpaksa Pimpin Rapat Terbatas
| (Foto:Senk Lee) |
Beberapa catatan yang Gubernur sampaikan adalah pembinaan dan perhatian pemerintah terhadap Lansia berprestasi yang pada waktu peringatan hari Lansia dijanjikan untuk mendapatkan uang senilai Rp.5 juta sampai saat ini belum terealisasi. Dijelaskan Gubernur bahwa saat ini uang itu sudah tersedia pada anggaran perubahan dan akan segera dibayarkan. “Masalah uang untuk lansia Rp. 5 juta per orang pada hari lansia kemarin belum dibayar dan uang sudah dianggarkan pada anggaran perubahan oleh sebab itu saya intruksikan untuk segera dibayar. Hal ini dilakukan untuk memotivasi mereka untuk terus berkreasi, dengan tim penilaian khusus walupun sudah berusia tua tetapi tetap berkarya bagi masyarakat,”ujarnya.
Beberapa hal lain yang menonjol dalam rapat ini adalah hal yang dikemukan oleh Kepala Dinas Pendapatan Daerah Amier Syakib bahwa ada beberapa mobil dinas yang belum membayar pajak. “Saya sudah mengintruksikan masing-masing Dinas untuk membayar, toh, membayar dengan dana APBD bukan dengan uang pribadi, jika ini sudah diselesaikan akan menambah pemasukan bagi kita, malahan saya akan mengecek jika ada mobil Kepala Dinas yang tidak membayar pajak itu akan menjadi perhatian saya juga terhadap mereka” katanya.
Di bidang Pendidikan saar ini SMA Titian Teras menjadi sorotan dimana dikatakan prestasinya jauh sudah menurun. “Saya telah memanggil Kepala Sekolah Titian Teras. Saya minta sekolah itu tidak boleh hanya tinggal kenangan, tetapi ternyata seperti yang dijelaskan oleh Kepala Dinas Pendidikan bahwa 200 anak Titian Teras masuk ke perguruan tinggi ternama, ini menunjukkan bahwa prestasinya sudah cukup baik, ke depan agar sekolah sekolah ini akan banyak muncul sekolah unggulan, seperti MAN Cendekia, yang hasilnya cukup baik, malahan sudah menjadi milik nasional, dimana banyak anak dari provinsi lain seperti Banten yang masuk MAN Cendekia” ujar Gubernur
Sementara itu sebelumnya Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa, Hernayawati pun menyampaikan keluhan kepada Gubernur bahwa Rumah Sakit Jiwa (RSJ) kekurangan gedung untuk rehabilitasi orang sakit jiwa. Padahal, gedung ini sangat dibutuhkan.Menurut Hernayawati, untuk membangun gedung tersebut dibutuhkan dana sekitar Rp 800 juta. Mendengar keluhan ini, HBA langsung mencari kemungkinan memanfaatkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dan menghubungi Direktur Utama PTPN VI, Iskandar. Kepada Iskandar, HBA menanyakan apakah PTPN bisa membangun gedung tersebut menggunakan dana CRS perusahaan. "Kami butuh gedung untuk merawat orang gangguan jiwa, apakah Bapak bisa terlibat dalam membangunnya?"
Rupanya, Iskandar menjawab tidak mampu membangunnya kalau hanya melibatkan PTPN. Akhirnya HBA meminta agar pembangunan gedung tersebut melibatkan forum BUMN. Selanjutnya, HBA menelepon Direktur Utama Bank Jambi Surbakti. Permintaan serupa disampaikan kepada orang nomor satu di bank milik pemerintah daerah Jambi ini.
Sementara itu di bidang kesehatan, Gubernur menekankan pentingnya upaya untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak di provinsi Jambi. Diusulkan Gubernur selain menambah jumlah tenaga medis di daerah pedesaan juga diharapkan Dinas Kesehatan mampu menyosialisasikan progran kesehatan seperti imunisasi dini setelah bayi dilahirkan sampai ke masyarakat kecil dengan bekerjasama dengan organisasi lain seperti PKK.”Bila perlu kita melakukan terobosan, seperti memberikan kartu bagi setiap bayi yang lahir, yang dapat digunakan untuk menukar dengan susu, bila perlu kita masukan dalam program Samisake, sehingga setiap bulannya anak ini memang mendapatkan jatah susu” kata Gubernur.
Selanjutnya, Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Provinsi Jambi Asvan Desvan menjelaskan bahwa perpustakaan milik Pemprov Jambi sangat tidak menarik, sepi pengunjung apalagi sebagai rujukan ilmiah masyarakat Jambi. Asvan menginginkan agar Perpustakaan dan Arsip bisa berbenah sehingga menarik bagi masyarakat. sepi pengunjung. Untuk itu, perpustakaan Jambi perlu berbenah. Kondisi perpustakaan juga terlalu jauh dari jalan raya, kurang strategis.
"Saya pernah berkunjung ke sebuah perpustakaan di Dubai ibu kota Uni Emirat Arab. Di sana, perpustakaan dibangun dengan menarik, bisa santai, ada tamannya, ada yang jualan makanan ringan. Selain itu, koleksi buku juga harus lebih banyak dan lebih lengkap " ujar Asvan Desvan.
Gubernur juga mengingatkan para pimpinan SKPD yang menjadi peserta rapat itu untuk terus melakukan inovasi dan kreasi program baru, serta mengambil kesempatan yang ditawarkan oleh pusat. “Saya berharap akan banyak program dari pusat yang dapat kita dapatkan, hal ini selain menunjukkan kepada pusat kesungguhan kita dalam bekerja juga salah satunya untuk memperkenalkan provinsi Jambi di tingkat nasional bahkan internasional. Saya juga berharap di bidang pariwisata, terus dikembangkan ikon daerah yang dilakukan rutin setiap tahun, dan setiap kabupaten juga mengembangkan makanan dan kebudayaan yang menjadi ciri khas daerah tersebut” ungkapnya.(Tim_Jt)(h))