PT.Pertamina Berikan Bantuan CSR Ke Masyarakat Bayung Lencir
![]() |
| (Foto:Kasat TNI moeldoko Dan Dirut Pertamina Karen) |
Penandatangan kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman tanggal 18 juni 2013 antara PT.Pertamina(Persero) dan Tentera Nasional Indonesia tentang kerjasama pengamana obyek vital nasional strategis dan penyalur bantuan Corporate Social Rersponsibility Pertamina.
“Kegiatan penandatangan perjanjian kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang telah di tandatangi sebelumnya oleh Direktur Utama Pertamina(Persetro) dengan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderala Moeldoko”,ujar Agus Amperianto di Bayung Lencir.
Lebih lanjut Agus menjelaskan upaya yang di lakukan oleh perusahaan ini merupakan komitmen managemen dalam penuntaskan kasus penjarahan minyak yang terjadi di jalur pemompaan Tempino menuju Plaju.
Selain itu dalam kesepakatan yang sama turut di laksanakan penanaman 100.000 pohon di sepanjang jalur pipa pemompaan dari Tempino menuju Plaju sepanjang 265 KM.Selanjutnya di berikan pula beberpaa bantuan CSR dari Dirtektur Utama PT.Pertamoina dan Kepala Staf Angkatan Darat kepada lingkungan sekitar wilayah operasi perusahaan.
“Kami juga berharap agar masyarakat menjadi lebih proaktif bila di kemudian hari mengetahui adanya upaya pencurian di jalur pipa di seluruh wilayah kerja Pertamina,segera melaporkan kepada pihak berwajib karena aset negara perlu kita jaga bersama agar potensi hilangnya pendapatan Negara dapat di hindarkan.Dan yang lebih penting,keberadaan kami memberikan manfaat bagi masyarakat,”jelas Agus Amperianto.
Sementara itu kondisi kilang tradisional yang terbesar d wilayah desa Simpang Bayat,Desa Bayat ilir dan Desa Pangakalan Bayat kini tampak sepi dan tidak lagi beroperasi akibat penertiban yang di lakukan oleh aparat pada tanggal 15 Agusutus yang lalu.
Terkait upaya penjagaan yang di lakukan oleh aparat gabunagan TNI dan Polri serta pelibatan proaktif masyarakataaa kami sangat mengapresiasi,karena kondisi keamanan yang kondusif dan jaminan terhadap keselamatan operasi di seluruh jalur pipa,maka kami dapat segera mengoperasikana pipa Tempino – Plaju secara penuh yang terhenti sejak akhir Juli 2013.
Dan telah mengakibatkan kehilangan pendapatan negara hampir 500 Milyar selama 2013 ini”pungkas Agus Amperianto.(Tim-JT)

