News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Dirut Pertamina:Karen Selama Dua Tahun,"Saya Menjerit Pak".

Dirut Pertamina:Karen Selama Dua Tahun,"Saya Menjerit Pak".

(Karen Dirut Pertamina EP Pidato Di Bayung Lencir ,Sumsel)

The Jambi Times – Bayung Lencir – Bocornya aset negara yang di jarah oleh sebagian warga di beberapa titik di Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan,penjarahan berupa pencurian minyak mentah yang berlangsung cukup lama,membuat pencurian minyak mentah tersebut sudah terbiasa di lakaukan untuk kejadikan kebutuhan  hari-hari bahkan pencurian minyak ini di jadikan ajang memperkaya diri sendiri.

Sudah berbagai cara yang di lakukan oleh pihak PT.Pertamiana EP untuk menghentikan pencurian minyak mentah  yang kian hari kian menjadi-jadi.Beberapa kasus pencurian minyak yang di tindak tegas oleh oknum Polri daan TNI.

Bukan saja menguntungan diri sendiri dalam pencurian minyak ini justru pencurian  minyak secara terang-terangan dan sudah terbiasa di lakukan oleh sebagian warga di Kecamataan Bayung Lencir ini.

Pencurian minyak mentah bukan saja membawa berkah bagi mereka ,pencurian minyak mentah juga membawa tragedi yang memilukan,puluhan korban jiwa terjadi akibat mencuri minyak mentah,pipa gas minyak mentah akhirnya meledak dan memakan korban jiwa,puluhan warga tewas terpanggang api gas minyak dari pipa.

Ketika di kunjungi Kepala Desa Simpang Bayat ,Kamari mengatakan dengan nada prehatian dan sedih,”Warga kami banyak yang tewas akibat mengambil minyak di pipa yang bocor.Kebocoran itu bukanlah kesalah dari pihak Pertamina,kebocoran itu datang dari warga yang sengaja mencuri minyak dan ujung-ujungnya warga kami yang menjadi korban,Cukup sudah penderitaan ini kami tanggung”.
Kebun,kolam sumur warga tercemar sejak pencurian minyak,pencurian minyak justru makin besar di tempat kami ini”,kata Kapala Desa Simpang Bayat,Kamari di rumahnya.

Hal ini juga bukan Kepala Desa Simpang Bayat saja yang ikut terharu,Direktur Utama PT.Pertamina EP Karen Agustiawan juga demikian.
Selama dua tahun Karen Agustiawan terus lantang menjerit hingga akhirnya mendapatkan perhatian khusus dari Tentara Nasonal Indonesi(TNI) dan Polri untuk pengamanan jalur minyak dari Tempino Jambi menuju Plaju Sumatera Selatan dan sekaligus penertibkan ratusan kilang minyak ilegal yang ada di Desa Simpang Bayat,Desa Bayat ilir dan Desa Pangkalan Bayat di Kecamtaan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan.

Kini kilang-kilang minyak ilegal sudah tidak ada lagi sejak MOU PT.Pertamina-TNI dan Polri di tandatangi pada tanggal 18 Juni 2013 lalu.

Direktur Utama PT.Pertamina Karen Agustiawan bersama KASAT TNI Jenderal Moeldoko (28/08) hadir dalam rangka memberikan bantuan program CSR untuk masyarakat di Bayung Lencir tersebut,dana sebesar 600 juta berupa  ribuna paket sembako untuk warga,buku pelajaran PAUD,TK,SD,SMP,SMK,SMU dan penanaman pohon sebganyak 100.00  dan bantuan lain-lainnya.

Dalam pidatonya Karen Agustiawan mengatakan ke hadapan KASAT TNI Jenderal Moeldoko,Polda Sumbsel,Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan,Bupati Pemerintah Kabupaten  Musi Banyuasin Dan ribuan masyrakat yang menyaksikan acara tersebut”Saya sudah dua tahun lantang menjert pak,soal ini,kata karen sambil senyum.(Tim-JT)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.