News Breaking
Live
wb_hadi

Breaking News

Bimasakti UGM Tetap Optimistis Raih Juara di Jepang

Bimasakti UGM Tetap Optimistis Raih Juara di Jepang



                        Foto : Tim Bimasakti UGM saat melakukan test drive mobil mereka/UGM

The Jambi Times - Jakarta - Bersiap menghadapi Student Formula SAE di Jepang pada September mendatang, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta kembali menyiapkan mobil yang akan mereka bawa. Saat ini, para mahasiswa yang tergabung dalam Tim Bimasakti tengah memasuki tahap test drive uji akselerasi dan ketangguhan mobil.
Pada kegiatan yang berlangsung di pelataran parkir Stadion Maguwoharjo belum lama ini, mobil tersebut sempat mengalami kerusakan pada salah satu mesin. Akhirnya, mobil tersebut tidak bisa melanjutkan ujicoba test drive hingga selesai.
Namun demikian, Koordinator Tim Bimasakti Muhammad Fikri Haykal mengaku optimistis kendala teknis tersebut dapat segera diatasi. “Kami sudah tiga kali ini mengadakan test drive, sebelum berangkat mengikuti lomba,” ungkap Haykal, seperti dilansir oleh Okezone, Senin (5/8/2013).
Test drive kali ini dikhususkan untuk melakukan uji akselerasi. Sebab pada kompetisi di Negeri Sakura tersebut, setiap mobil balap disyaratkan mampu menempuh jarak 75 meter dalam tempo empat detik. Kemampuan akselerasi ini menjadi target tim untuk bisa berhasil memenangi salah satu dari empat kategori yang diperlombakan.
Untuk meningkatkan kemampuan akselerasi, bobot kendaraan pun terpaksa dimodifikasi agar beratnya berkurang hingga 50 kilogram. Jika sebelumnya mobil balap ini memiliki bobot 280 kilogram, kini hanya memiliki berat 230 kilogram. “Kami mengadopsi mobil Eropa. Modifikasinya pun banyak sekali. Target kami tahun ini bisa menang dalam kategori akselerasi,” katanya.
Haykal menambahkan, meski dimodifikasi namun mobil balap yang akan dipacu pada ajang Student Formula 2013 itu masih menggunakan mesin Honda CBR-600 kapasitas 600 cc yang dulu digunakan dalam keikutsertaan dua perlombaan. Bahkan Tim Bimasakti juga melakukan berbagai modifikasi dalam hal pemilihan material dan komponen yang hampir 50 persen impor.
Adapun biaya yang mereka keluarkan untuk menghadilkan mobil balap tersebut sekira Rp150 juta. “Untuk perakitannya kami buat di laboratorium teknik mesin,” ujarnya.
Untuk kompetisi tersebut, tim Bimasakti menyiapkan empat driver, yakni Bagus Basuki, Supriyono, Wahyu Adhika, dan Fauzan Putradi. Keempat mahasiswa ini nantinya secara bergantian akan mengendarai mobil balap untuk empat kategori yang diperlombakan, acceleration, autocross, skidpad, dan endurance.
Bagus Basuki menerangkan, perakitan mobil balap ini melibatkan 20 orang mahasiswa Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik UGM, serta dua orang dosen pembimbing. Sebelum berlaga di Jepang akan didahului dengan document screening yang antara lain berisi tentang cost analysis, design report, dan sebagainya.
“Uji lain yang harus dilewati adalah uji pengereman, uji kebocoran, uji kebisingan, berat kendaraan, uji kemiringan dan sebagainya sebagai prasyarat uji keamanan untuk masuk dynamic event,” papar Bagus.
Dalam kompetisi Student Formula SAE di Jepang, menurut Basuki, sudah terdaftar 78 peserta yang akan mengikuti kompetisi di antaranya berasal dari Jepang, Korea, Mesir, dan Kuba. Sementara dari Indonesia, selain UGM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Institut Teknologi Bandung (ITB) juga akan ikut berpartisipasi.
(mrg)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.