Salam Mengakui Bermain PETI
The Jambi Times - Merangin - Mencuatnya Alat Berat Salam bermain Tambang Ilegal dilokasi Batang Asai Sarolangun miliknya, untuk Pertambangan Emas Tampa Izin (PETI).
Akhirnya dia mengakui sendiri saat diwancarai sejumlah wartawan di polres merangin Selasa (27/1), sekitar pukul 10.00 WIB..
Terbongkarnya pengakuan tersebut, saat Salam melaporkan kepolres. Setelah dirinya dilaporkan LSM -LCKI Yuzerman tetang keterlibatan anggota DPRD Jambi asal Merangin, A. Salam
"Banyak dak, tapi adolah, " singkat Salam saat menghindar dari sejumlah media.
Dikatakan Salam, meskipun demikian, dirinya dengan pihak perental ada sebentuk perjanjian bahwa alat tersebut tidak digunakan untuk aktivitas pertambangan liar.
"Meski ada, kami sudah melakukan kesepakatan tertulis dengan perental alat, bahwa alat tersebut tidak dipergunakan untuk aktivitas PETI," kilah Salam.
Menariknya, Salam terkesan tantang ketua LSM-LCKI, Yuzerman, untuk mengeluarkan alat beratnya di beberapa prental di kawasan PETI, baik di Kabupaen Merangin, dan Kabupaten Sarolangun.
"Kalau memang Yuzerman, mampu silakan keluarkan alat saya," tantang Salam.
Sementara itu, ketua LSM-LCKI Yuzerman, ketika dibincangi Rabu (27/1), hanya tertawa mendengar ucapan Salam.
Menurutnya Yuzerman itu adalah kebenarannya, apa yang dikatakan A. Salam bahwa ada perjanjian rental alat beratnya untuk PETI. Itu bisa saja, namun nyatanya A. Salam sendiri pernah turun kelokasi.
"Kan tidak salah, apa yang kita cuatkan hal itu dimedia. Dia (salam-red) tidak sadar bahwa dia dipilih rakyat Merangin, untuk memerjuangkan aspirasi rakyat Merangin. Tapi bukan untuk memasok alat berat bermain PETI," beber Yuzerman.
Meski daikui oleh Salam, dia sebagai pemasok dan pemain dalam pertambangan ilegal. Tapi kasus ini tidak berhenti sampai disini. Namun untuk sementara fokus pada permasaalhan kasus pencemaran nama baik yang dilakukan oleh A. Salam.
"Walaupun Salam mengakui Praktek ilegalnya, saya tidak tinggal diam dalam hal ini. Untuk sementara kita fokus dengan permasalahan yang dilakukan A. Salam terhadap," tambah Buyung.
Permasalahan PETI ini, kata Buyung, akan diserahkan berkasnya kepada pengurus LCKI Provinsi Jambi, supaya ditindak lanjuti.
"Yang jelas kita fokus kepada kasus awal dulu. Kalau untuk PETI nanti kita akan kirim berkasnya ke pengurus LCKI Jambi," tegasnya. (Lik)
Akhirnya dia mengakui sendiri saat diwancarai sejumlah wartawan di polres merangin Selasa (27/1), sekitar pukul 10.00 WIB..
Terbongkarnya pengakuan tersebut, saat Salam melaporkan kepolres. Setelah dirinya dilaporkan LSM -LCKI Yuzerman tetang keterlibatan anggota DPRD Jambi asal Merangin, A. Salam
"Banyak dak, tapi adolah, " singkat Salam saat menghindar dari sejumlah media.
Dikatakan Salam, meskipun demikian, dirinya dengan pihak perental ada sebentuk perjanjian bahwa alat tersebut tidak digunakan untuk aktivitas pertambangan liar.
"Meski ada, kami sudah melakukan kesepakatan tertulis dengan perental alat, bahwa alat tersebut tidak dipergunakan untuk aktivitas PETI," kilah Salam.
Menariknya, Salam terkesan tantang ketua LSM-LCKI, Yuzerman, untuk mengeluarkan alat beratnya di beberapa prental di kawasan PETI, baik di Kabupaen Merangin, dan Kabupaten Sarolangun.
"Kalau memang Yuzerman, mampu silakan keluarkan alat saya," tantang Salam.
Sementara itu, ketua LSM-LCKI Yuzerman, ketika dibincangi Rabu (27/1), hanya tertawa mendengar ucapan Salam.
Menurutnya Yuzerman itu adalah kebenarannya, apa yang dikatakan A. Salam bahwa ada perjanjian rental alat beratnya untuk PETI. Itu bisa saja, namun nyatanya A. Salam sendiri pernah turun kelokasi.
"Kan tidak salah, apa yang kita cuatkan hal itu dimedia. Dia (salam-red) tidak sadar bahwa dia dipilih rakyat Merangin, untuk memerjuangkan aspirasi rakyat Merangin. Tapi bukan untuk memasok alat berat bermain PETI," beber Yuzerman.
Meski daikui oleh Salam, dia sebagai pemasok dan pemain dalam pertambangan ilegal. Tapi kasus ini tidak berhenti sampai disini. Namun untuk sementara fokus pada permasaalhan kasus pencemaran nama baik yang dilakukan oleh A. Salam.
"Walaupun Salam mengakui Praktek ilegalnya, saya tidak tinggal diam dalam hal ini. Untuk sementara kita fokus dengan permasalahan yang dilakukan A. Salam terhadap," tambah Buyung.
Permasalahan PETI ini, kata Buyung, akan diserahkan berkasnya kepada pengurus LCKI Provinsi Jambi, supaya ditindak lanjuti.
"Yang jelas kita fokus kepada kasus awal dulu. Kalau untuk PETI nanti kita akan kirim berkasnya ke pengurus LCKI Jambi," tegasnya. (Lik)
