Presidium Pseko Zeelenial: Suara Masa Depan, Ruang bagi Pemuda Kawal Sarolangun Maju
The Jambi Times, SAROLANGUN | Suara anak muda Sarolangun kembali menggema. Melalui diskusi daring bertajuk “Kawal Sarolangun Maju; Masa Depan Butuh Ruang, Berikan Pemuda Peran yang Nyata”, komunitas Presidium Pseko Zeelenial menegaskan sikap mereka terhadap peran generasi muda yang dinilai masih belum mendapat tempat layak dalam arah pembangunan daerah.
Dalam kegiatan yang digelar secara Live Instagram dan diikuti oleh para ketua organisasi kepemudaan (OKP) se-Sarolangun, muncul pesan kuat bahwa masa depan daerah tidak bisa dibangun dengan menutup ruang bagi pemuda.
Ketua Presidium Pseko Zeelenial, Ananda Rahmatullah, menyampaikan bahwa pemerintah daerah seharusnya melihat pemuda bukan sekadar pelengkap seremonial, tetapi sebagai “suara masa depan” yang harus dilibatkan dalam setiap pengambilan kebijakan.
“Pemuda bukan figuran di panggung politik. Kami adalah suara masa depan yang wajib diberi ruang. Pemerintah harus berhenti menjadikan anak muda hanya sebagai penonton pembangunan,” tegas Ananda dalam pernyataannya usai diskusi.
Ananda menambahkan bahwa semangat Sarolangun Maju seharusnya tercermin dari kemauan pemerintah membuka ruang partisipasi yang setara bagi generasi muda.
Menurutnya, daerah tidak akan benar-benar maju jika gagasan dan energi pemuda terus diabaikan.
“Kami sudah membuktikan, sejak Pilkada kami hadir mengawal proses pemerintahan ini.
Tapi pengawalan bukan berarti diam. Kami akan tetap bersuara, karena kami mencintai daerah ini dan tidak ingin kemajuan hanya berhenti di slogan,” ujarnya.
Diskusi yang berlangsung dinamis itu juga diwarnai dengan seruan agar pemerintah lebih terbuka terhadap inisiatif kepemudaan, baik dalam bentuk kolaborasi program, ruang ekonomi kreatif, hingga partisipasi dalam perumusan kebijakan publik.
Ananda menegaskan, Pseko Zeelenial akan terus konsisten berada di garis pengawasan moral pemerintah daerah. Ia menilai, tugas pemuda hari ini bukan sekadar menyoroti, tetapi juga memastikan arah kebijakan berjalan sesuai visi pembangunan daerah.
“Kami tidak menuntut jabatan, kami menuntut ruang. Karena ruang itu adalah bukti bahwa pemerintah percaya pada generasi muda. Kalau pemerintah terus menutup ruang itu, maka sama saja menutup masa depan Sarolangun,” tutup Ananda.
Gelaran diskusi ini terus berlanjut hingga kegiatan offline /luring yang di adakan di Rumah Dinas Wakil bupati pada tanggal 28 Oktober 2025 sekaligus menyambut Sumpah Pemuda 97th, Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah Kabupaten Sarolangun memberikan penghargaan kepada Pseko Zilenial sebagai penggerak komunitas anak muda yang aktif membuka ruang partisipasi dan bersinergi dengan pemerintah daerah.
Penghargaan ini diserahkan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi Pseko Zilenial dalam memperkuat gerakan kolaboratif pemuda di Sarolangun.
Kegiatan dibuka oleh Staf Ahli Bupati Sarolangun, H. Judin, S.Ag, mewakili Bupati Sarolangun H. Hurmin, SE. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan generasi muda untuk mewujudkan visi Sarolangun Maju.
“Pemerintah daerah selalu membuka ruang bagi generasi muda untuk menyampaikan ide, gagasan, dan aspirasi. Pemuda adalah bagian penting dari pembangunan daerah menuju Sarolangun Maju,” ujar H. Judin.
Diskusi ini menghadirkan dua pemantik utama, yakni Wakil Bupati Sarolangun, Gerry Trisakti, dan Presidium Pseko Zilenial, Ananda Rahmatullah, S.T.
“Ruang seperti ini harus terus ada, agar anak muda tidak hanya menonton, tetapi menjadi penyeimbang pemerintahan,” ungkap Ananda Rahmatullah, Presidium Pseko Zilenial.
“Pseko Zilenial akan selalu menjadi jembatan antara ide anak muda dan arah kebijakan pemerintah daerah,” lanjutnya.
Sebagai penutup, dilakukan deklarasi bersama antara Pseko Zilenial dan Pemerintah Kabupaten Sarolangun untuk memperkuat kolaborasi anak muda dan pemerintah menuju Sarolangun Maju 2025–2030. Deklarasi dibacakan langsung oleh Ananda Rahmatullahsebagai simbol komitmen bersama.
