Adalah nama salah satu senjata sakti Prabu Baladewa, raja Mandura. Senjata itu, bersama dengan Alugara, adalah senjata pemberian Batara Brahma kepada Baladewa muda atau Kakrasana, setelah dia lulus berguru pada Batara Brahma yang menyamar.
Konon Nenggala begitu dahsyatnya karena bisa mengeluarkan petir, meluluhlantakkan gunung, membelah lautan dan mengakhiri nasib matahari. Untuk itu Nenggala tidak boleh dikeluarkan apalagi dipakai sembarangan. Dia hanya boleh dipakai pada saat Bharatayuda.
Namun demikian, Nenggala pada akhirnya tidak pernah dipakai Baladewa, karena setelah Baladewa lalai menggunakan Alugara sehingga mencelakakan bumi, Kresna (adik kembar Baladewa) membujuknya untuk menebus dosa dengan bertapa di Grojogan Sewu; dengan janji dibangunkan dari bertapanya apabila Bharatayuda dimulai. Namun akhirnya Baladewa baru bangun dari bertapanya, jauh setelah Bharatayuda usai dan bahkan setelah Kresna pun tiada.
Dan Nenggala pun abadi, ..... seperti juga kapal selam TNI Nanggala 402 yang menggunakan namanya.
Selamat jalan para pahlawan, kalian sudah bersama pusaka sakti yang sedang membelah lautan.
Doa kepada semua jiwa yang hilang dan yang kehilangan, juga kepada semua jiwa yang merasakan pedihnya.
(Gambar hanya pemanis: Prabu Kresna dan Prabu Baladewa)
){kind=link}