Tim Gugus Tugas Ungkap Cepat ODP dalam Kasus Positif Covid-19 di Jambi
The Jambi Times, JAMBI | Pasca juru bicara Covid-19 Provinsi Jambi Johansyah mengumumkan pasien yang positif terjangkit Virus Corona di RSUD Raden Mattaher Provinsi Jambi menuai kontroversi dan tanda tanya BESAR.
Bahwa pasien yang positif terpapar Virus Corona tidak disebutkan nama, asal pasien dan jabatan hanya saja disebutkan oleh Johansyah jenis kelamin laki-laki dan usia 55 tahun.
Namun desakan dari wartawan begitu aktif melalui Group WhatsApp milik humas Provinsi Jambi. Mendesak agar juru bicara yang juga menjabat selaku Kepala biro Humas dan Protokoler Pemerintah Provinsi Jambi mengungkap IDENTITAS pasien positif Virus Corona.
Namun dalam pesan yang disampaikan oleh Johansyah kepada rekan-rekan pers, dirinya mengatakan ."Bahwa mengungkap identitas pasien positif Virus Corona melanggar aturan yaitu PROTAP dari Lembaga Kesehatan namun tetap diupayakan akan dibicarakan kepada pihak keluraga pasien secara tertulis jika yang bersangkutan bersedia",katanya.
Namun desakan UNGKAP identitas pasien hingga hari ini Rabu 25 Maret 2020 masih digaungkan.pesan singkat di WA yang disampaikan pihak humas kepada rekan pers ini berbunyi, " Akan dikoordinasikan kepada Pemerintah Kabupaten Tebo.
Beberapa waktu lalu Sekda Kabupaten Tebo sempat diberitakan oleh media online soal Covid-19. Pada Selasa 17 Maret 2020 yang lalu Sekda Kabupaten Tebo dilarikan ke RSUD Raden.Mattaher Provinsi Jambi karena dirinya mengalami demam, sebelumnya Sekda sempat dirawat di RSUD Sultan Thaha Syarifudin Tebo.
Desakan minta UNGKAP kebenaran pasien yang positif terjangkit Virus Corona itu benar atau tidak yang bersangkutan itu adalah Sekda Pemerintah Kabupaten Tebo.
Bukan hanya Sekda saja jadi perbincangan hangat dikalangan pers.Namun Seketaris dewan (Sekwan) DPRD Kabupaten Muaro Jambi, berinisial DS yang hari ini Rabu 25 Maret 2020 meninggal dunia akibat serangan jantung juga ikut jadi perbincangan seputar Covid-19.
Bukan hanya Sekda saja jadi perbincangan hangat dikalangan pers.Namun Seketaris dewan (Sekwan) DPRD Kabupaten Muaro Jambi, berinisial DS yang hari ini Rabu 25 Maret 2020 meninggal dunia akibat serangan jantung juga ikut jadi perbincangan seputar Covid-19.
Sekwan DPRD Kabupaten Muaro Jambi juga dikaitkan dengan Sekda Kabupaten Tebo berinisial TA karena ikut rombongan Sekda,
Dan ini riwayat singkat perjalanan Sekda Kabupaten Tebo Provinsi Jambi berdasarkan informasi dari Group WhatsApp.
Bahwa setelah pulang dari perjalanan dinas pada hari Selasa tanggal 20 Maret 2020 .Sekretaris daerah Kabupaten Tebo TA menghadiri acara Pengukuhan Pengurusan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Selanjutnya pada hari Rabu tanggal 11 Maret 2020, Seketaris daerah Tebo TA menghadiri acara Bimbingan tekthik (Bimtek) fasilitasi Pemilihan Kepala desa serentak di Kabupaten Tebo untuk 30 desa se-kabupaten Tebo bersama Bupati Tebo Sukandar, Kejari Tebo, Kepala dinas PMD Kabupaten Tebo, Camat se-kabupaten Tebo dan Kepala desa se-kabupaten Tebo.
Dan selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 14 Maret 2020 , Sekda juga menghadiri acara Wisuda Sarjana IAI Tebo ke-XVII Institut Agama Islam Tebo yang dihadiri sebanyak kurang lebih 100 peserta.
Begitu cerita riwayat singkat perjalanan dari Sekda Pemerintah Kabupaten Tebo ini.
Siang tadi, pukul 10:59 Wib, Rabu (25/03/2020)seorang guru dibawah naungan salah satu Yayasan Pendidikan Islam terbesar dan terkenal di Kabupaten Muara Bungo dan kota Jambi menceritakan kepada The Jambi Times, "Saya hadir dalam acara IAI di Tebo dan saya sekarang ikut masuk dalam kategori Orang Dalam Pengawasan (ODP),"katanya singkat.
Apakah ada hubungannya antara Kabupaten Tebo dengan Kabupaten Muaro Jambi soal Covid-19 ini?
Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi sudah menerbitkan jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) kepada orang yang terkait ikut termasuk Anggota DPRD Kabupaten Muaro Jambi.
Sementara Johansyah belum.menerima nama-nama yang masuk ODP dari Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi secara resmi terkait hal itu.
Untuk diketahui bahwa sebelumnya Sekretaris dewan almarhum berinisial DS pada Senin 16 Maret hingga Jumat 20 Maret 2020 lalu sempat mendampingi puluhan anggota DPRD kabupaten Muaro Jambi melaksanakan Kunjungan kerja (Kunker) ke Yogya, Sleman, Bantul dan Semarang.
Yang jadi PR besar adalah sejauh mana Tim GUGUS TUGAS COVID-19 Provinsi Jambi dapat berhasil mengidentifikasikan orang-orang yang secara langsung maupun tidak langsung yang dekat dengan pasien positif Virus Corona (CovId-19 )yang ada di Jambi.
Jika ini tidak segera disikapi dengan SERIUS dan CEPAT maka akan dikuatirkan menjadi masalah lebih besar lagi yaitu akan bertambahnya orang yang positif terjangkit Virus Corona di Provinsi Jambi ini.
Jika ada keterkaitan antara kasus di Tebo dan Muaro Jambi ini harus diungkap dan tidak bisa dipungkiri lagi bahwa dengan jelas terlihat petugas RS mengunakan Alat Pelindung Diri (APD) warna kuning saat mendekati dan melihat jenazah Sekwan DPRD Kabupaten Muaro Jambi di rumah kediamanya almarhum di kota Jambi.
Padahal menurut keluarga almarhum adalah masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) oleh pihak RS selama 14 hari kedepan baru mendapatan hasilnya .
Bahwa almarhum tersebut positif atau tidak terjangkit Virus Corana(Covid-19).
Sedanngkan pengakuan dari istrinya bahwa almarhum dirawat karena sakit jantung dan sempat tidak sadar dan tidak pernah diambil sampel.
Zainul Abidin