Flashback Komisaris Jenderal Polisi Firli Bahuri
The Jambi Times, JAKARTA
| Nama Komjen Pol. Firli Bahuri ramai diperbincangkan pasca dirinya
terpilih sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK -red ) untuk
masa jabatan 2019-2023. Keberhasilan Komjen Pol. Firli dalam melewati
semua tahapan seleksi tidak terlepas dari upaya serta doa yang selalu ia
panjatkan kepada Allah SWT, yang kiranya memohon untuk diberikan yang
terbaik baginya serta Bangsa dan Negara.
Komjen
Pol. Firli Bahuri Insya Allah akan dilantik pada tanggal 20 Desember
2019 besok merupakan salah satu figur penting dengan sederet prestasi
luar biasa. Namun rasanya banyak yang belum tahu bagaimana dan seperti
apa perjalanannya hidupnya sejak kecil yang penuh inspirasi dan patut
untuk diketahui publik khususnya generasi muda Indonesia.
Dalam
kesempatan silaturahmi ketua umum IMO-Indonesia Yakub Ismail dengan
Kabaharkam Komjen Pol. Firli Bahuri di Mabes Polri, kamis 28/11/2019
pekan kemarin, saat bincang-bincang dan ditanya bagaimana dan seperti
apa sehingga bisa seperti sekarang ini, komjen Pol. Firli terseyum
sejenak seraya berkata Alhamdulilah barokah, Komjen Pol. Firli Bahuri
kemudian menuturkan beberapa kisah perjalannya.
Komjen
Pol. Firli Bahuri terlahir di sebuah kampung terpencil bernama desa
lontar di sumatera selatan pada tanggal 08 November 1963, dari seorang
Ibunda yang bernama Tamah dan Ayahanda bernama Bahuri, dan ia adalah
anak bungsu dari enam bersaudara.
Sebagaimana
kehidupan di desa, komjen Pol. Firli Bahuri tumbuh dengan keterbatasan
sarana publik namun hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya untuk
dapat berhasil sekolah layaknya anak-anak pada umumnya.
Diusianya
yang ke 5 tahun Sang Ayah telah meninggalkan Komjen Pol. Firli Bahuri
dan keluarga untuk kembali kepada Sang Khaliq, dan hal tersebut menjadi
masa-masa kelam bagi Komjen Pol. Firli Bahuri beserta saudara lainnya,
hidup dengan seorang Ibunda dan lima saudara lainnya yang sudah tidak
memiliki Ayah ( Yatim -red ) menjadikan Komjen Pol. Firli Bahuri
mengenal apa itu kerja keras dengan sarat perjuangan keras.Namun
semangat tak pernah luntur utk menggapai cita2.
Meski
baru duduk di bangku sekolah dasar, Komjen Pol. Firli Bahuri sudah
harus bekerja ekstra untuk dapat membantu meringankan beban Sang Ibunda
yang telah mengambil peran sebagai kepala keluarga untuk menafkahi ia
serta lima saudaranya.
Tekadnya yang sudah
bulat untuk dapat besekolah tersebut membuat masalah jarak tempat
tinggal yang jauh dari sekolah tidak menyurutkan niatnya untuk belajar,
dan untuk dapat sampai ke sekolah Komjen Pol. Firli Bahuri harus
menempuhnya dengan berjalan kaki belasan kilometer.
Adapun
pada saat Komjen Pol. Firli Bahuri hendak melanjutkan sekolah menengah
pertama (SMP bhakti), hanya ada satu sekolah swasta terdekat yang ada
yaitu di kecamatan pengandongan dengan jarak yang sangat jauh dan sulit
dlm ukuran anak seusianya ( 8 km atau 16 km pulang pergi) dari
kediamannya yang kembali harus ditempuh dengan berjalan kaki, namun hal
itu semua tidaklah menyurutkan niat dan semangatnya untuk bisa
bersekolah.
Bersekolah tidak membuat Komjen
Pol. Firli Bahuri lupa untuk tetap berjuang membantu Sang Ibunda, maka
untuk dapat terus mengejar cita-citanya setelah tamat SMP Komjen Pol.
Firli Bahuri merantau jauh meninggalkan kampung halaman untuk dapat
melanjutkan sekolahnya di SMAN 3 Palembang, dan sebagaimana dituturkan
kalangan rekan-rekannya bahwasanya tidak sulit untuk menemukan jenderal
bintang tiga tersebut disekolah karena dalam kesehariannya hanya ada dua
tempat yang menjadi Favorit dari Komjen Pol. Firli Bahuri yaitu
Perpustakaan dan kelas belajar. Tutup.