Gubernur Terus Perjuangkan Izin Pembangunan PLTU Tebo
The Jambi Times - Jakarta - Meskipun pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga
Uap (PLTU) Tebo sudah lama belum juga mendapat izin dari Perusahaan
Listrik Negara (PLN) Pusat, namun, Gubernur Jambi, H.Hasan Basri Agus
(HBA) tetap gigih memperjuangkan izin pembangunan PLTU Tebo tersebut.
Rabu (5/11), bertempat di Istana Wakil Presiden Republik Indonesia,
Jakarta, gubernur mengkonsultasikan kondisi rencana pembangunan PLTU
Tebo kepada Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), H.Muhammad
Jusuf Kalla.
Usai menghadap Wapres, kepada Staf Humas Setda Provinsi Jambi yang mewawancarainya, gubernur menuturkan, dirinya beserta Kapolda Jambi, Asisten II Sekda Provinsi Jambi, dan pengusaha Korea, mencoba menghadap Wakil Presiden untuk menuntaskan rencana pembangunan PLTU Tebo.
"Saya juga melaporkan tentang rencana pembangunan Ujung Jabung. Khusus masalah PLTU Tebo, memang sudah lama sekali dan ini sudah saya laporkan dengan beliau (Wapres). Persoalannya sekarang masih nunggu izin dari PLN. Saya mohon dukungan dan dorongan beliau kepada PLN Pusat untuk segera mengeluarkan izin, itu yang kita harapkan," ujar gubernur.
"Beliau (Wapres) sudah saya beri penjelasan panjang lebar. Yang kita sampaikan bukan hanya masalah PLTU Tebo, tetapi termasuk juga PLTA Kerinci, kebetulan Pak Ahmad Kalla, adik Pak Wakil Presiden sebagai pemilik perusahaan, saya minta dorongan juga untuk menyelesaikan proses perizinannya dari pihak PLN," lanjut gubernur.
"Kita harapkan nanti hasil pertemuan tentang bagaimana upaya kita untuk mewujudkan pembangunan PLTU Tebo dan PLTA Kerinci bisa segera diselesaikan perizinannya," ungkap gubernur.
Gubernur membeberkan, dirinya sudah melaporkan kesiapan pihak investor, bahwa pihak Korea sudah siap, dana sudah siap, bank yang akan biayai sudah siap, dan pengusaha-pengusahanya juga siap.
"Sudah banyak persiapan yang kita lakukan, termasuk juga pra desainnya sudah siap. Terakhir, akan dilakukan desain full dari mereka (investor). Tentu ini memerlukan biaya yang tinggi. Dan, itu yang dibutuhkan surat perizinan, begitu izin dari PLN sudah keluar, akan siap membeli KWH yang nanti dihasilkan dari PLTU ini, nanti mereka akan mulai jalan," ungkap gubernur.
"Nanti juga, pada pertemuan bulan Desember, kunjungan Pak Jokowi ke Korea Selatan, tadi oleh Atase Komersial Korea Selatan tadi hadir bersama kita menghadap Pak Wakil Presiden, akan dibicarakan juga rencana pembangunan PLTU Tebo. Salah satu investasi dari pihak Korea Selatan yang di luar Korea Selatan, ada ratusan, PLTU Tebo termasuk dalam sepuluh prioritas. Diharapkan nanti pada kunjungan Pak Jokowi ke Korea Selatan, hal itu juga dibicarakan. Kita akan lanjutkan saat Presiden Korea Selatan datang ke Indonesia. Dulu penandatanganan MoU, kedepan akan dilakukan penandatanganan MoA-nya. Kita harapkan ini bisa terwujud," jelas gubernur.
Selain itu, gubernur menyatakan, dirinya juga melaporkan masalah pelabuhan Ujung Jabung kepada Wapres.
"Karena beliau baru dilantik sebagai Wakil Presiden, kita ingin sampaikan proses pembangunan Ujung Jabung. Sampai juga tadi buka peta, menunjukkan lokasi pelabuhan Ujung Jabung, yang langsung menghadap laut lepas. Insyaallah, nanti pada bulan November ini akan mulai dipancang pembangunan pelabuhan Ujung Jabung. Kita juga mengharapkan dorongan dari beliau dalam rencana pembangunan Ujung Jabung ini," jelas gubernur.
"Kita juga mengharapkan, tol laut yang direncanakan oleh Bapak Presiden, untuk tahun 2014 - 2019 ini, Jambi termasuk bagian dari tol laut itu," pungkas gubernur.
Pada kesempatan tersebut, gubernur didampingi oleh Asisten II Sekda Provinsi Jambi, H.Haviz Husaini; Kepala Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMD dan PPT) Provinsi Jambi, Hefni Zen; Kapolda Jambi, Brigjen Pol. Bambang Sudarisman; mantan Dirut PLN, Fahmi; Konsultan yang mewakili Konsorsium Investor Korea Selatan, Rudi; Mr. Bei, pengusaha Korea Selatan; dan Atase Ekonomi Korea Selatan, Yo Han Seng. (Mustar Hutapea, fotografer: Anggi).
Usai menghadap Wapres, kepada Staf Humas Setda Provinsi Jambi yang mewawancarainya, gubernur menuturkan, dirinya beserta Kapolda Jambi, Asisten II Sekda Provinsi Jambi, dan pengusaha Korea, mencoba menghadap Wakil Presiden untuk menuntaskan rencana pembangunan PLTU Tebo.
"Saya juga melaporkan tentang rencana pembangunan Ujung Jabung. Khusus masalah PLTU Tebo, memang sudah lama sekali dan ini sudah saya laporkan dengan beliau (Wapres). Persoalannya sekarang masih nunggu izin dari PLN. Saya mohon dukungan dan dorongan beliau kepada PLN Pusat untuk segera mengeluarkan izin, itu yang kita harapkan," ujar gubernur.
"Beliau (Wapres) sudah saya beri penjelasan panjang lebar. Yang kita sampaikan bukan hanya masalah PLTU Tebo, tetapi termasuk juga PLTA Kerinci, kebetulan Pak Ahmad Kalla, adik Pak Wakil Presiden sebagai pemilik perusahaan, saya minta dorongan juga untuk menyelesaikan proses perizinannya dari pihak PLN," lanjut gubernur.
"Kita harapkan nanti hasil pertemuan tentang bagaimana upaya kita untuk mewujudkan pembangunan PLTU Tebo dan PLTA Kerinci bisa segera diselesaikan perizinannya," ungkap gubernur.
Gubernur membeberkan, dirinya sudah melaporkan kesiapan pihak investor, bahwa pihak Korea sudah siap, dana sudah siap, bank yang akan biayai sudah siap, dan pengusaha-pengusahanya juga siap.
"Sudah banyak persiapan yang kita lakukan, termasuk juga pra desainnya sudah siap. Terakhir, akan dilakukan desain full dari mereka (investor). Tentu ini memerlukan biaya yang tinggi. Dan, itu yang dibutuhkan surat perizinan, begitu izin dari PLN sudah keluar, akan siap membeli KWH yang nanti dihasilkan dari PLTU ini, nanti mereka akan mulai jalan," ungkap gubernur.
"Nanti juga, pada pertemuan bulan Desember, kunjungan Pak Jokowi ke Korea Selatan, tadi oleh Atase Komersial Korea Selatan tadi hadir bersama kita menghadap Pak Wakil Presiden, akan dibicarakan juga rencana pembangunan PLTU Tebo. Salah satu investasi dari pihak Korea Selatan yang di luar Korea Selatan, ada ratusan, PLTU Tebo termasuk dalam sepuluh prioritas. Diharapkan nanti pada kunjungan Pak Jokowi ke Korea Selatan, hal itu juga dibicarakan. Kita akan lanjutkan saat Presiden Korea Selatan datang ke Indonesia. Dulu penandatanganan MoU, kedepan akan dilakukan penandatanganan MoA-nya. Kita harapkan ini bisa terwujud," jelas gubernur.
Selain itu, gubernur menyatakan, dirinya juga melaporkan masalah pelabuhan Ujung Jabung kepada Wapres.
"Karena beliau baru dilantik sebagai Wakil Presiden, kita ingin sampaikan proses pembangunan Ujung Jabung. Sampai juga tadi buka peta, menunjukkan lokasi pelabuhan Ujung Jabung, yang langsung menghadap laut lepas. Insyaallah, nanti pada bulan November ini akan mulai dipancang pembangunan pelabuhan Ujung Jabung. Kita juga mengharapkan dorongan dari beliau dalam rencana pembangunan Ujung Jabung ini," jelas gubernur.
"Kita juga mengharapkan, tol laut yang direncanakan oleh Bapak Presiden, untuk tahun 2014 - 2019 ini, Jambi termasuk bagian dari tol laut itu," pungkas gubernur.
Pada kesempatan tersebut, gubernur didampingi oleh Asisten II Sekda Provinsi Jambi, H.Haviz Husaini; Kepala Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMD dan PPT) Provinsi Jambi, Hefni Zen; Kapolda Jambi, Brigjen Pol. Bambang Sudarisman; mantan Dirut PLN, Fahmi; Konsultan yang mewakili Konsorsium Investor Korea Selatan, Rudi; Mr. Bei, pengusaha Korea Selatan; dan Atase Ekonomi Korea Selatan, Yo Han Seng. (Mustar Hutapea, fotografer: Anggi).
